Imam Ibnu Katsir berkata, “Shahabat adalah orang islam yang bertemu Nabi ﷺ meskipun masa bertemu dengan beliau tidak lama dan tidak meriwayatkan satu haditspun dari beliau” (kitab Al-Baa’itsul Hatsits, syarah ikhtishar ‘Ulumil hadits, Ibnu Katsir, hal 151).
Adapun Al Hafidz Ibnu Hajar menyebutkan dan melengkapi definisi yang disebutkan oleh para ulama :
الصَّحَابِيُّ هُوَ: مَنْ لَقِيَ النَّبِيَّ a مُؤْمِناً بِهِ وَمَاتَ عَلَى ذَلِكَ.
“Shabat adalah orang yang berjumpa dengan nabi dalam keadaan beriman dan wafat dalam keadaan islam”.
Masuk dalam definisi ini ialah orang yang bertemu nabi ﷺ baik lama atau sebentar, baik yang meriwayatkan hadits dari beliau ataupun tidak, baik ikut berperang bersama beliau ataupun tidak, demikian juga orang yang pernah melihat beliau sekalipun tidak pernah duduk bermajlis dengan beliau, atau orang yang tidak pernah melihat beliau karena buta. Masuk dalam definisi ini orang yang beriman lalu murtad kemudian kembali lagi kedalam islam dan wafat diatas islam, seperti sahabat Asy’ats Bin Qais.
Kemudian yang tidak termasuk dalam definisi shahabat ini adalah :
- Orang yang bertemu beliau ﷺ dalam keadaan kafir meskipun dia masuk islam sesudah itu (yakni sesudah Nabi ﷺ wafat).
- Orang yang beriman kepada Nabi Isa ﷺ dari ahlil kitab sebelum diutus Nabi ﷺ dan setelah diutusnya Nabi a dia tidak beriman kepada beliau.
- Orang yang beriman kepada beliau kemudian murtad dan mati dalam keadaan murtad, wal’iyadzu billah. (Kitab Al-Ishabah Min Tamyizis Shahabah, Ibnu Hajar Al-‘Asqolani 1/7).
Keluar pula dari definisi shahabat adalah orang-orang munafik, karena orang munafik bukanlah orang yang beriman bahkan mereka lebih buruk dari kondisi orang-orang kafir yang terang-terangan. Allah berfirman tentang mereka :
Di antara manusia (yang dimaksud orang-orang munafik) ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian ,” pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.(QS Al-Baqarah : 8).
Diantara ayat-ayat al-Quran yang menunjukan kafirnya orang manafik, kesesatannya dan di golongkan ahli neraka adalah Al-Qur’an surat An-Nisa ayat : 137, 138, 141, 142, 143, 145 dan juga surat Ali Imran ayat : 8-20.
(Abu Ghozi/rumah hufazh)