Tidak diragukan lagi doa adalah senjatanya orang mukmin. senjata bagi mereka yang mengimani bahwa Allah adalah penguasa seluruh alam. DIa adalah Dzat yang tidak ada tandingan baginya, tidak pula ada dzat yang setara dengannya.
Apa yang perlu diragukan bila yang kita pinta adalah kepada Dzat yang memiliki seluruh langit dan bumi, yang perbendaharaannya jauh memelebihi apa yang dimiliki raja terkaya di muka bumi.
Apa yang diragukan bila yang kita pinta adalah kepada dzat yang mematikan dan menghidupkan langit dan bumi. Dzat yang meluluhkan hati Fir’aun untuk Musa dan Dzat yang membuat sang Zulaikha mencintai Yusuf.
Dzat yang kita meminta kepadanya adalah yang maha kuat. Tidak ada yang dapat menghalangi kehendaknya. Bila Allah berkehendak dan berkata jadi maka itu pasti akan terjadi.
Allah adalah Dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu, walaupun seluruh makhluk berkehendak namun bila Ia tidak menhendakinya maka tidak akan terjadi.
Maka apa kita masih ragu atas kehendaknya? apakah kita ragu berdoa kepadanya?
Karena hati manusia berada di antara Jari-jemari Allah, maka Allahlah yang mampu memberikan hidayah kepada hati tersebut agar tetap berada di atas kebenaran dan kebaikan, atau memalingkanya kepada kesesatan –wal’iyadzubillah.- Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud p, ia berkata, bahwa Rasulullah a, bersabda;
فَوَ اللَّهِ الَّذِيْ لَا إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
“Demi Allah, yang tidak ada Sesembahan selain-Nya. Sesungguhnya ada seseorang di antara kalian yang mengerjakan amalan ahli Surga hingga tidak ada jarak antara dirinya dengan Surga kecuali sehasta (saja). Kemudian kitab (takdir) mendahuluinya, lalu ia melakukan amalan ahli Neraka dan ia masuk ke dalam (Neraka). Dan sesungguhnya ada di antara kalian yang mengerjakan amalan ahli Neraka sehingga tidak ada jarak antara dirinya dengan Neraka kecuali sehasta (saja). Kemudian kitab (takdir) mendahuluinya, lalu ia melakukan amalan ahli Surga dan ia masuk ke dalam (Surga).”
Oleh karena itu seorang muslim dan musliman perlu memperbanyak doa –khususnya pada waktu-waktu yang mustajab,- memohon agar hatinya diarahkan kepada kebenaran dan ketaatan. Di antara doanya adalah :
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.
“Wahai Pembolak-balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.”
Atau membaca;
اَللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوْبِ صَرِّفْ قُلُوْبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ.
“Ya Allah, yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan (kepada)-Mu.”
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabatnya. Dan penutup doa kami, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.
(AbuGhozi/Sendia/Rumahhufazh)