Mendengar nasehat ini, hati inipun menjadi tersadar lalu bertanya, apakah sudah benar langkah ini. sebuah nasehat dari seorang Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu. Sahabat Nabi ayng wafat di Madain Tahun 36 H inipun berkata :
اَلْعِلْمُ كَثِيْرٌ وَالْعُمْرُ قَصِيْرٌ فَخُذْ مِنَ الْعِلْمِ مَا تَحْتَاجُ إِلَيْهِ فِيْ أَمْرِ دِيْنِكَ.
“Ilmu itu banyak sedangkan umur itu pendek (terbatas), maka ambillah ilmu (yang terpenting) yang engkau butuhkan dalam urusan agamamu.” (Shifatush Shafwah, 1/546).
HIKMAH:
[1] Jangan ingin mempelajari semua ilmu karena ilmu Allah itu laksana lautan yang tak bertepi.
Penjelasan: Dalam nasehat itu jelas sekali bahwa ilmu yang semakin luas membuat kita harus sadar diri bahwa kita tidak akan bisa mempelajari dan memahami ilmu tersebut seluruhnya. Betul sekali, ilmu Allah itu luas, betapa bodohnya bila kita menganggap semua ilmu tersebut bisa kita kuasai seluruhnya. bukankah Allah telah memilihkan kita ilmu yang paling penting? mengapa kita tidak memilihnya?
[2] Usia ini begitu singkat makanya gunakan waktu semaksimal mungkin.
inilah kenyataannya, kenyataan bahwa hidup kita terbatas. Allah telah membatasi umur kita di dunia karena memang dunia hanyalah sementara, sedangkan kehidupan sebenarnya adalah akhirat.
usia kita begitu singkat. Ketika umur yang panjang saja tidak memungkinkan kita memahami seluruh ilmu yang ada di dunia, apalagi kenyataannya hidup kita memang sementara.
[3] Prioritaskanlah ilmu yang paling dibutuhkan.
Diantaranya adalah ilmu tentang aqidah dan ibadah, jangan mempelajari ilmu yang fardlu kifayah sebelum mempelajari ilmu yang fardlu ‘ain, atau terkadang seseorang membutuhkan kepada ilmu tersebut dibandingkan yang lainnya, misalnya para pedagang wajib mngetahui seluk beluk riba, orang kaya wajib mengetahui hukum yang terkait zakat.
point ini sebetulnya penegasan point yang pertama. kembali pertanyaan di point yang pertama muncul, apakah yang lebih kita utamakan, memahami ilmu agama yang jelas jelas Allah memilihkan untuk kita, atau terus mencari cari kehidupan dunia dan ilmunya?
[4] Hati-hati jangan salah pilih tempat ngaji karena akan buang-buang waktu percuma.
ilmu agama adalah ilmu yang paling penting dalam hidup kita. bila ia adalah sebuah makanan yang dapat menyehatkan ruh kita, apakah kita akan mencari makanan itu di tempat yang kotor? apakah kita akan sembarangan menerima makanan itu dari tempat tempat yang tidak diketahui kebersihannya? atau apakah kita akan menerima makanan dari seorang yang kumuh dan kucal yang tidak memperhatikan kebersihannya?
Dengarlah nasehat Imam Ibnu Sirin (Wafat Tahun 110 H di Bashrah) beliau mengatakan :
إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ دِيْنٌ فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ دِيْنَكُمْ.
“Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah kepada siapa kalian mengambil agama kalian.” (Shahih Muslim, 1/7).
(Abughozie/Sendia/Rumahhufazh)