Dalam artikel sebelumnya dijelaskan bahwa harga untuk mendapatkan surga salah satunya adalah ketakwaan dan akhlak mulia. ini berdasarkan dari hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah.
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata:
سئل رسول الله صلى الله عليه و سلم عن اكثر ما يدخل الناس الجنة؟فقال: تقوى الله و حسن الخلق. “Rasulullah صلى الله عليه و سلم
Ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga?”Maka beliau bersabda:”Taqwa kepada Allah dan Akhlaq yang baik.”(HR.Tirmidzi no.2004 dan Ibnu Majah no.4246).
lalu mengapa kedua hal ini bisa menjadi kunci surga bagi manusia. Imam Ibnul Qayim menjelaskan:
جمع النبي صلى الله عليه و سلم بين تقوى الله و حسن الخلق،لاّن تقوى الله تصلح ما بين العبد و بين ربه،و حسن الخلق يصلح ما بينه و بين خلقه.فتقوى الله توجب محبة الله،و حسن الخلق يدعو الناس اّلى محبته
“Nabi صلى الله عليه و سلم menggabungkan antara taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik. Karena taqwa kepada Allah akan memperbaiki apa – apa antara seorang hamba dan Rabbnya,sedangkan akhlaq yang baik akan memperbaiki apa – apa antara dirinya dan ciptaan-Nya (manusia-pen). Maka taqwa kepada Allah akan mendatangkan kecintaan Allah,dan akhlaq yang baik mengajak manusia untuk mencintainya.”(Al Fawaa’id,Hal.81).
Kedua point ini adalah kunci hubungan seorang muslim. Hubungan manusia dengan rabb nya (hablu minaAllah) dan hubungan manusia dengan manusia lain (hablu minannas) .
Ketahuilah, manusia selayaknya mempertaruhkan hidupnya untuk ini. Karena, Takwa adalah sesuatu yang mendatangkan kecintaan dan keridhoan Tuhan semesta alam, Tuhan pemilik surga yang penuh dengan kenikmatan. Sedangkan Akhlak mulia adalah sesuatu yang mendorong manusia untuk mencintaiNya.
Kedua rumus sederhana ini ternyata menjadi hal yang sangat luar biasa. ia adalah rebutan manusia yang beriman kepada Allah dan hari akhir. mereka akan rela mendapatkannya seperti mendapatkan belian di gua terdalam.
Tapi ternyata ia bukan berada di dasar laut, bukan pula diantara lelehan lahar gunung berapi. Ketakwaan bukanlah milik perorangan, kelompok, partai, madzhab atau ulama tertentu. ketakwaan adalah harta yang didapatkan oleh seorang hamba yang ikhlas dan selalu mengingat Allah. ketakwaan adalah ketika rasa takut kepada Allah hadir diantara kehidupan kita.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata:
وهذه كلمة جامعة لفعل ما امرالله به و ترك ما نهى الله عنه،فان تفعل ما امرك الله به و ان تدع ما نهاك عنه،هذه هي التقوى،لان التقوى ماّخودة من الوقاية،وهي ان يتخذ الانسان ما يقيه من عذاب الله ولا شيء يقي من عذاب الله الا فعل الاّوامر و اجتناب النواهي.
“Dan ini adalah sebuah kalimat yang mencakup untuk melaksanakan apa yang Allah perintahkan dengannya dan meninggalkan apa yang Allah larang darinya.Maka engkau melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadamu dengannya dan meninggalkan apa yang dilarang darinya,inilah dia taqwa,karena taqwa diambil dari kalimat Al Wiqayah,yaitu hendaklah seorang insan menjadikan apa yang bisa menjaganya dari siksa Allah,dan tidak ada sesuatu yang bisa menjaga dari siksa Allah kecuali dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan.”(Syarh Riyadhishshalihin,Juz 2 Hal.315).
Bukti nyata sebuah ketakwaan adalah melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Semakin kuat ketakwaan semakin tegar juga kita melaksanakan perintahNya diantara serangan musuh musuh Allah, dan semkin tegar juga kita menjauhi larangannya diantara godaan godaan orang-orang fasik.
(Sendia/Aboefathiya/rumahhufazh)