Siapapun diantara kita pernah mendengar kata cinta, Ketika hati ini condong terhadap sesuatu, tatkala hati senang akan sesuatu, mereka mengatakan bahwa ini yang dikatakan cinta, rasanya senang tatkala mendapatkannyadan akan terpancar kebahagiaan diwajahnya, sehingga siapapun berupaya agar bisa mencapainya.

Rasa cinta adalah fitroh yang Allah tanamkan kepada hati manusia, sehingga orang tua cinta terhadap anak-anaknya, seseorang cinta terhadap saudaranya, sampai induk harimau pun yang kita kenal dengan kebuasannya tidak pernah kita mendengar memakan anaknya, itu semua karena Allah fitrohkan pada hatinya rasa cinta.

Cinta itu butuh bukti, begitulah kaidah yang sering didengar oleh kita, sehingga kita benar-benar akan percaya bahwa dia mencintainya setelah adanya bukti, sehingga kita pun akan mengatakan bahwa orang tua mencintai anak-anaknya karena bukti yang kita rasakan, atau yang kita lihat dari perjuangan orang tua kita dalam membela dan melindungi kita dalam kehidupan sehari-hari dari mulai kita masih dalam perut ibu sampai saat ini.

Didalam Al Quranul karim Allah ta’ala berfirman:

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورُُ رَّحِيمُُ {31}

Artinya: Katakanlah: “Jikakamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilahaku, niscaya Allah mengasihidanmengampunidosa-dosamu.” Allah MahaPengampunlagiMahaPenyayang. (QS. Ali ‘Imraan: 31)

Dari ayat yang muliadiatastatkala Allah ta’alaberfirman “Jikakamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilahaku”, iniadalahpermintaanbuktidanrealisasidari orang yang mengakucintakepada Allah ta’ala, tidak serta merta dengan hanya sebatas pengakuan saya cinta lalu allah benarkan, tetapi harus disertai dengan bukti berupa amalan dengan selalu mengikuti Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang dengandemikianjelaslahbahwacintaitu butuhbuktidanrealisasi.

Ketika kita mendengar seseorang berkata “saya mencintai alquran, saya cinta membaca alquran”, maka apakah begitu saja kita akan langsung percaya dengan perkataannya, tentunya kita butuh bukti dari pengakuannya, apakah kesehariannya dia sering membaca alquran atau malah sering melupakannya?, apakah kesehariannya dia sering mendengarkan bacaan alquran atau malah sering mendengar nyanyian?

(jajang/sendia/rumahhufazh)

Print Friendly, PDF & Email
rumahhufazh.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.