Begitulah para sahabat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam begitu sangat paham hakikat kehidupan dunia ini, yang mana Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam umpamakan dunia ini dengan seekor bangkai anak kambing yang cacat, sehingga harta dan perhiasan dunia mereka tidak masukan ke dalam hati-hati mereka sehingga ketika datang seruan untuk bersedekah mereka langsung berlomba-lomba untuk menyedekahkan hartanya yang mereka punyai demi kejayaan islam. Dan begitu seringnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan kepada mereka tentang keutamaan bersedekah sehingga para sahabat benar-benar paham betul tentang dahsyatnya pahala sedekah sampai-sampai mereka tak menghiraukan keadaan diri mereka sendiri.
Kita tengok Abu Bakar As-Shidiq, mungkinkah di zaman sekarang ini kita jumpai lagi orang seperti beliau yang paham betul makna ayat,
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ
“Kamu tiak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakan sebagian harta yang kamu cintai.” (Q.S Ali ‘Imron : 92)
Sehingga beliau dengan hampang tangan menyerahkan apa yang beliau cintai yaitu seluruh harta yang ia miliki untuk perjuangan islam dan menyisakan untuk keluarganya hanya Allah dan RasulNya, dan juga beliau paham akan musuh bubuyutannya yang selalu membisikan keburukan untuk menghalangi orang-orang dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala,
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepada kamudan menyuruh kamu berbuat keji (kikir) sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karuniaNya kepadamu,” (Q.S Al-Baqoroh : 268)
Betapa bahagiannya orang yang Allah bukakan pintu hatinya untuk menerima Al-Qur’an, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan setiap kebaikan untuk dirinya, dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjauhkan kita dari sifat kikir yang telah membinasakan umat-umat sebelum kita, yang mana kekikiran Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam terangkan dalam sabdanya,
وَاتَّقُوا الشُّحَ، فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، وَحَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ وَاسْتَحَلُوا مَحَارِمَهُمْ
“perihalalah diri kalian dari sifat kikir, karna sifat kikir telah membinasakan umat-umat sebelummu, membawa mereka kepada pertumpahan darah dan menghalalkan apa yang Allah haramkan.” (HR Muslim, 1829)
Wallahu ‘alam.
REFERENSI
- Al-Qur’anul Karim
- Syaikh Shafiy yurrahman al-Mubarak furi, Perjalanan Hidup Rasulul yang Agung Muhammad Shalallhu ‘alaihi wasallam dari kelahiran hingga detik-detik terakhir, Darul Haq, Jakarta, Cetakan XIV, 2012.
- Maktabah Syamilah, Mukhtashor Shohim Muslim lil Mandzuri, Kitabu Dzulmi Bab Fii Tahrimu Dzulmi wal Amru bil Istighfar wa Taubah