Lebah merupakan hewan yang hidup berkoloni dan berkelompok, di mana di antara mereka tedapat lebah yang di anggap sebagai pemimpin. dan sebagaimana bangsa semut mereka mendiami satu tempat yang menyerupai kerajaannya yang semua penghuninya memiliki tugas masing-masing.
Dan ini juga yang terjadi pada hewan dan binatang lainnya, di mana mereka hidup berkelompok dan memliki kepemimpinan masing-masing sebagaimana manusia yang memliki pemimpin dan para aparat pemerintahannya, Alloh Ta’ala berfirman, menggambarkan kehidupan para hewan dan binatang ini :
“Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu…” (QS. An An’am : 38)
Imam arroziy memaparkan tentang lebah dan kepemimpinannya ketika menjelaskan kebesaran Alloh –subhanahu wa Ta’ala- yang terdapat dalam diri lebah, beliau berkata :
Pertama, Bahwasanya di dalam kelompok besar lebah terdapat lebah yang di anggap sebagai pemimpinnya, dimana pemimpinnya ini memliki postur tubuh yang lebih besar dari lebah yang lainnya. Dia berperan sebagai pemegang hukum dan keputusan bagi lebah yang lainnya, sedangkan lebah yang lainnya membantunya dan membawanya ketika terbang. Hal ini merupakan di antara keajaiban dan mukjizat dari diciptakannya lebah.
Kedua, Apabila pemimpin lebah ini pergi dari sarangnya, maka pemimpin lebah tersebut akan pergi bersama sekelompok lebah ke tempat lain, kemudian apabila lebah yang di sarang ingin pemimpin mereka kembali ke sarang maka lebah-lebah yang di sarang tersebut membunyikan suara menyerupai suara musik melalui suara yang mampu mereka keluarkan dan mengantarkan pemimpinnya kembali ke sarangnya, hal ini juga dia antara keajaiban lebah, di mana Alloh perintahkan untuk menyusuri jalan yang Alloh mudahkan, sehingga seberpa auhpun hewan ini terbang untuk mengumpulkan makanan untuk dijadikan madu, lebah tidak akan tersesat, Alloh Ta’ala berfirman :
“…lalu tempuhlah jalan tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)…” (QS. Al An’am : 69)
Tatkala lebah ini memiliki keistimewaan yang menakjubkan ini yang menunjukkan akan kecerdasan dan akal yang lebih, maka tidaklah lebah ini mendapatkan kecerdasan melainkan melalui ilham atau petunjuk dari Alloh Ta’ala, sehingga Alloh berfirman : “dan Tuhanmu Alloh telah memberikan ilham-Nya kepada bangsa lebah..”. (QS. An Nahl : 68) (mafatihul goib 20/71)
Kemudian imam ibnul qoyyim berkata di dalam kitabnya miftah daaris sa’aadah mengomentari ayat yang berhubungan dengan lebah ini:
“maka perhatikanlah sempurnanya ketaatan lebah terhadap perintah Alloh Ta’ala, bagaimana lebah menjadikan rumah-rumah mereka di tiga tempat yang ditentukan oleh Alloh, di gunung-gunung, di hutan-hutan dan di rumah-rumah manusia, dan tidak di dapatkan sarang lebah selain di tiga tempat ini.
Dan perhatikanlah bagaimana lebah membuat rumah-rumah mereka terlebih dahulu –sebagaimana perintah Alloh Ta’ala- daripada memimpin dan mengatur di kalangan mereka. Dan ketika sarang mereka sudah terbangun dan kokoh, mereka baru mencari makanan dan mengatur kehidupan lebah lainnya.
Dan di antara perkara yang menakjubkan dari lebah ini yaitu bahwasanya mereka (lebah) memiliki seekor pemimpin lebah yang disebut ya’sub (lebah jantan), yang mana pekerjaan lebah tersebut tidak akan lengkap dan teratur melainkan dengan keberadaan pemmpin lebah tersebut.
(Dadan/Sendia/voa-islam)