Adalah Abdullah bin Mubarak rahimahullah seorang yang bisa berhaji setahun dan berjihad di tahun berikutnya.
Suatu kali ia pergi keluar untuk berhaji, Maka ia pun melewati sebagian Negri namun burung yang menemani perjalananya mati ditengah perjalanan dan ia pun memerintahkan untuk membuangnya ke tempat sampah di negri yang telah di lewatinya.
Tiba-tiba keluarlah seorang wanita dari sebuah rumah yang dekat tempat sampah itu, lalu mengambil bangkai burung tersebut, kemudian wanita itu berputar kembali menuju rumah. Tatkala Abdullah bin Mubarak memperhatikannya dan bertanya tentang perihal dirinya, Wanita itu pun berkata: “Aku dan saudaraku (keduanya yatim) tidaklah kami memiliki sesuatu selain kain ini, dan tidaklah kami mempunyai makanan sehari-hari selain apa yang di buang di tempat sampah ini. Dan sejak beberapa hari bangkai menjadi halal bagi kami(maksudnya mereka dalam keadaan tidak memiliki apa-apa dan sangat terdesak, jika tidak memakannya mereka akan mati, pen).Maka Abdullah bin Mubarka pun memeberikan semua perbekalan yang di bawa kepada wanita tersebut dan ia pun pulang kembali ke negrinya.
Dan di kisahkan bahwa Abdullah bin Mubarak setelah kembali ke rumahnya ia senantiasa beribadah kepada Allah hingga para jamaah haji yang berasal dari negrinya pulang kembali. Lalu Abdulllah bin Mubarak mendengar mereka berkata: “Semoga Allah membalas Ibnul Mubarak dengan sebaik-baik balasan atas kebaikannya kepada kami. Sungguh ia telah menyampaikan Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di mana pun kami duduk dan kami berjalan”.
Maka ia pun terheran-heran akan hal ini. Dan tatkala ia tidur di malam harinya, ia bermimpi melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di dalam tidurnya dan memberikan kabar gembira kepadanya bahwa Allah telah menciptakan seorang malaikat dengan rupa dirinya. Maka malaikat itu pun berbincang dengan manusia, Dan Allah telah mencatat baginya pahala haji dengan sebab nafkah yang ia berikan kepada anak yatim, bahkan lebih dari itu.
____________
Di sarikan dari kitab Al Bidayah wan Nihayah Juz 10 Hal.178 Ibnu Katsir, Kisah ini di bawakan tanpa sanad oleh penulisnya.
Demikianlah sekelumit yang tertulis, Mudah-mudah Allah Ta’ala menjadikan kita semua sebagai sebaik-baik manusia seperti yang di sebutkan oleh Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :
خير الناس أنفعهم للناس
“Sebaik – baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”(Shahih Al Jami’ushshaghir no.3289).
Wallahu A’lam.
(abu fathiya/rumahhufazh.or.id)