Sering kita mendengar perintah agar bertakwa, banyak ayat maupun hadis yang menjelaskan perintah bertakwa, diantara ayat tersebut adalah firman Allah azza wa jalla:
“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ ”
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)
Dan didalam hadis-hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam pun banyak yang menjelaskan perintah bertakwa kepada Allah ‘azza wa jalla.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda
اتَّقِ الله حَيثُمَا كُنْتَ ، وأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمحُهَا ، وخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ
“Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya (perbuatan baik) akan menghapusnya (perbuatan buruk). Dan berperilakulah terhadap sesama manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad dan al Tirmidzi, beliau menghasankannya).
Baik dalam keadaan sepi maupun ramai, siang maupun malam kita haruslah senantiasa bertakwa kepada Allah ‘azza wa jalla yang telah memberikan nikmat kepada kita, nikmat yang terlampauu banyak ketika kita ingin menghitungnya.
Namun setelah kita mengetahui perintah-perintah agar kita bertakwa kepada Allah sangatlah banyak, sudahkah kita mengetahui esensi dari kata Taqwa itu sendiri? Atau kita hanya tau kata taqwa tanpa makna?????.
Ibnu taiymiyah memaparkan arti takwa dengan penjelasan yang cukup menarik, beliau menjelaskan :
“Takwa adalah seseorang beramal ketaatan pada Allah atas cahaya (petunjuk) dari Allah karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena cahaya (petunjuk) dari Allah karena takut akan siksa-Nya”.
Dan juga imam An-nawawi mendefinisikan arti takwa :
“ Takwa adalah melaksanakan apa-apa yang diwajibkan, dan menjauhi apa apa yang dilarang”.
Maka dari penjelasan takwa diatas jelaslah bagi kita, bahwa orang yang bertakwa ialah orang-orang yang senantiasa berbuat ketaatan kepada Allah dan menjauhi apa yang dilarang, Tidaklah seorang masuk dalam kriteria bertakwa namun ia senantiasa melakukan kemaksiatan kepada allah serta enggan laksanakan perintah-perintahnya.
Maka disisa umur kita ini, marilah kita berlomba untuk melakukan perintah Allah dan rasulnya, agar kita termasuk kedalam golongan yang bertakwa. serta persiapkan diri kita untuk bertemu Allah azza wa jalla dengan amalan-amalan terbaik kita, sehingga kita bisa mendapatkan surga yang dijanjikan Allah azza wa jalla.(umar/rumahhufazh.com)