Islam adalah agama sempurna dan paripurna, Kesempurnaan islam mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, baik yang berhubungan dengan Sang Khaliq yaitu Allah Ta’ala ataupun yang berhubungan dengan sesamanya.
Demikianlah seorang hamba, tidaklah ia di katakan sempurna penghambaannya kepada Allah Jalla wa ‘Ala kecuali ia pun melakukan hubungan baik dengan sesama manusia.
Diantara kesempurnaannya dalam hal ini adalah islam megajarkan sikap Ihsas (sensitif) dan Ta’athuf (simpati) terhadap sesama.
Allah Ta’ala menyebutkan pada banyak ayatnya di dalam kitab-Nya yang mulia akan perkara tersebut.
Allah Ta’ala berfirman :
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang sombong serta membanggakan diri”. (QS.An Nisaa’:36).
Ayat di atas menerangkan perintah penghambaan yang paling agung yaitu bertauhid dengan sikap ihsas dan ta’athuf sesama manusia. Maka ini menunjukkan bahwa perhatian dengan keadaan manusia sebagai bentuk kesempurnaan penghambaan kepada Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman tentang orang – orang yang senantiasa berbakti dengan konsisten dalam keta’atan kepada Allah diantaranya adalah orang yang memiliki sikap ihsas dan ta’athuf ketika di dunia.
“Dan mereka memberi makanan yang di sukainya kepada orang miskin,anak yatim dan orang yang di tawan”. (QS.Al Insan:8).
Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mensejajarkan mereka tersebut dengan orang-orang yang tidak pernah berhenti berbuat keta’atan bahkan jihad di jalan Allah.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
الساعي على الأرملة والمسكين كالمجاهد في سبيل الله – و أحسبه قال : و كالقائم لا يفتر و كالصائم لا يفطر
“Orang yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan orang yang tidak mempunyai suami (dan tidak mampu-pen) dan orang miskin seperti seorang yang berjihad di jalan Allah – Abu Hurairah berkata : “Dan aku kira beliau bersabda : Dan seperti orang yang shalat malam tidak pernah berhenti dan seperti orang yang puasa tidak pernah berbuka”.(HR.Bukhari no.6006 dan Muslim no.2982 dari jalan Abu Hurairah.Dan lafazh ini milik Muslim).
Di antara yang seharusnya menjadi objek sikap ihsas dan ta’athuf tersebut adalah anak-anak yatim, mereka adalah anak-anak yang membutuhkan kasih sayang seorang ayah, mereka adalah anak-anak yang membutuhkan sosok teladan dalam keshalihan dan keberanian.
Mereka membutuhkan tangan – tangan yang kokoh dan kuat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Semua itu mereka tidak dapatkan karena takdir Allah Ta’ala telah mendahului mereka.
Oleh karena itu, kita lah yang harus berada di barisan terdepan untuk tampil menjadi sosok yang minimalnya mengurangi kehampaan mereka. Karena mereka adalah ladang kebaikan bagi siapa yang ingin menanam pohon-pohonnya, menabur benihnya, dan memetik buahnya kelak.
Banyak sekali keutamaan yang akan di dapatkan oleh orang yang perhatian dengan anak-anak yatim.
Mungkin sekelumit fadhilah (keutamaan) di bawah ini akan memacu kita untuk mengambil bagian kebaikan ini. Karean seorang mukmin tidak akan pernah kenyang dengan kebaikan sampai tempat pemberhentiannya adalah surga. Diantara keutamaannya adalah :
1.Bukti kebenaran iman akan hari akhir.
Allah Ta’ala berfirman :
“Tahukan kamu orang yang mendustakan hari akhir?Maka itulah orang yang menghardik anak yatim.”(QS.Al Ma’un : 1-2).
Mafhum dari ayat di atas adalah bahwa berbuat baik kepada anak yatim merupak bentuk kebenaran iman akan hari pembalasan.
Maksud menghardik dalam ayat di atas adalah dia menolaknya dengan sikap kasar dan keras.Tidak menyayanginya karena kekerasan hatinya.Dan karena dia tidak berharap pahala serat tidak takut akan siksa. (Tafsir Taisir Al Karimirrahman Hal.1105 Syaikh Abdurrahman As Sa’di).
2.Bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di dalam surga.
Nabi Shallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
أنا و كافل اليتيم في الجنة هكذا و قال بإصبعيه السبابة و الوسطى
“Aku dan penanggu anak yatim di dalam surga seperti ini.” Dan perawi berkata :”Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya”. (HR.Bukhari no.6005 dari jalan Sahl bin Sa’ad.Hadits ini di keluarkan juga oleh Muslim dalam Shahihnya no.2983 dari jalan Abu Hurairah).
Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah berkata: Berkata Ibnu Baththal: “Seharusnyalah atas siapa saja yang telah mendengar hadits ini untuk mengamalkannya agar menjadi teman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di dalam surga. Dan tidak ada di akhirat yang lebih utama daripada itu”. (Fathul Bari Syarh Shahih Al Bukhari Juz 10 Hal.536.Tahqiq: Syaikh Abdul Aziz bin Baz.Darussalaam – Riyadh).
Dalam hadits yang lain Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
أنا أول من يفتح باب الجنة إلا أنه تأتي امرأة تبادرني،فأقول لها : مالك،و من أنت؟ فتقول أنا امرأة قعدت على أيتام لي
“Aku adalah orang yang pertama kali membuka pintu surga,melainkan datanglah seorang wanita bergegas mendahuluiku, Maka aku berkata kepadanya: “Ada apa ini? Dan siapa kamu?” Maka dia berkata: “Aku adalah seorang wanita, aku duduk untuk anak-anak yatim milikku”. (HR.Abu Ya’la dari jalan Abu Hurairah, Imam Al Haitsami menyebutkan hadits ini Hasan dalam kitabnya Majma’uz Zawaa’id Juz 8 Hal.162.Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan dalam Fathul Bari Juz 10 Hal.537 bahwa para perawinya Laa Ba’sa Bihim).
3.Lembutnya hati dan terpenuhinya keinginan kita.
Seseorang datang mengadu kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tentang kekerasan hatinya,maka beliau bersabda :
أتحب أن يلين قلبك و تدرك حاجتك؟ ارحم اليتيم و امسح رأسه و أطعمه من طعامك،يلن قلبك و تدرك حاجتك
“Apakah engkau suka jika hatimu lembut dan keinginanmu terpenuhi? Kasihilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu akan lembut dan engkau dapatkan kebutuhanmu”. (HR.Ath Thabrani dari jalan Abu Ad Darda’, Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini Shahih dalam Shahih Al Jami’ushshaghir no.80. Hadits ini di riwayatkan juga oleh Abu Nu’aim Al Ashbahani dalam Hilyatul Auliya’ Juz 1 Hal.214 dan Abdurrazzaq dalam Mushannafnya no.20029).
Dalam lafahz yang lain di sebutkan :
إذا أن يلين قلبك فأطعم المسكين و امسح رأس اليتيم
“Jika engaku ingin lembut hatimu,maka beri makanlah orang miskin dan usaplah kepala anak yatim” (HR.Ahmad no.7522 dari jalan Abu Hurairah).
4.Mendapatkan rahmat Allah Ta’ala.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
الراحمون يرحمهم الرحمن، ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء
“Orang-orang yang penyayang mereka akan di rahmati oleh Ar Rahman, Sayangilah siapa yang ada di bumi, maka yang ada di langit (Allah) akan merahmatimu”. (HR.Abu Daud no.4941,At Tirmidzi no.1924 dan Ahmad no.6458 dari jalan Abdullah bin Amr bin Al Ash).
Dan tentu masih banyak lagi keutamaan lainnya, Wallaahu Ta’aala A’alam.
abu fathiya/rumahhufazh.or.id
______________________________________________________________
Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.
LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.
Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,
BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq
Konfirmasi ke 08961324556.