Allah Ta’ala telah menganugerahkan kita Al Quran, kitab yang mulia, yang Allah khususkan hanya untuk umat Muhammad. Kitab suci yang paling mulia dibanding kitab suci-kitab suci lainnya yang pernah Allah turunkan dalam perjalanan para nabi dan para rasul yang berjumlah puluhan ribu. Dan Allah pilihkan kitab suci tersebut untuk Rasul-Nya yang paling mulia dan Allah pilihkan kita dari milyaran manusia untuk menjadi umat Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berhukum di bawah naungan Al Quran.

Namun pernahkah kita terpikir bagaimana mensyukuri nikmat Al Quran yang telah Allah anugerahkan atau bahkan kita tidak pernah merasa bahwa Al Quran itu adalah kenikmatan.

Berikut kami sampaikan sedikit kiat agar kita mampu mensyukuri nikmat bernama Al Quran:

Membaca dan mentadabburi Al Quran

Hadis-hadis tentang keutamaan membaca Al Quran sangatlah banyak di antaranya sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».

“Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)

Dalam hadis yang lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).
Demikianlah rahmat Allah yang begitu besar serta pahala yang dijanjikan kepada kita.

Di antara kita ada yang memiliki keterbatasan dalam membaca Al Quran, bacaan yang belum baik atau bahkan belum lancar. Kita yang mengalami permasalahan demikian janganlah merasa jenuh untuk membaca Al Quran, janganlah kita merasa capek lalu meninggalkan membaca Al Quran, Allah beri ganjaran orang-orang yang belum lancar membaca Al Quran dengan dua pahala; pahala membaca Al Quran dan pahala bersusah payah dalam membacanya.

Kemudian selanjutnya adalah, mentadabburi Al Quran. Inilah fungsi Al Quran diturunkan, agar kita merenungi isi kandungannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)

Inilah tujuan utama diturunkannya Al Quran, agar kita merenungi kandungan ayat-ayatnya.  Allah memaparkan petunjuk di dalam Al Quran agar kita mendapatkan kenikmatan yang sangat besar yaitu surga, apakah kita hanya berdiam diri, rela tidak mengerti kandungan Al Quran sampai ajal menjemput kita, kita pun tidak tahu apa itu isi Al Quran, wa’iyadzubillah.

Mengamalkan Isi Kandungan Al Quran

Seseorang yang telah mengetahui isi kandungan Al Quran namun tidak mengamalkannya adalam adalah seperti orang-orang Yahudi yang Allah sebut mereka seperti keledai.

مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِئَايَاتِ اللهِ وَاللهُ لاَيَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (QS. Al-Jumu’ah: 5)

Abu Darda’ radhiallahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan ialah apabila aku berdiri pada hari kiamat untuk dilakukan penghitungan amalan, Allah mengatakan kepadaku, “Engkau telah berilmu, lalu apa yg telah engkau amalkan dengan ilmumu?”

Dan ketika seseorang mengamalkan ilmunya, maka hidayah tersebut akan senantiasa Allah tambah, semakin Allah berikan rasa kenikmata beribadah kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَءَاتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ

“Dan orang-orang yang tetap mencari petunjuk maka Allah akan tambahkan kepada mereka petunjuk dan Allah anugerahkan kepada mereka ketakwaan.” (QS. Muhammad: 17)

Semoga Allah senantiasa memberi hidayah dan taufiqNya untuk kita terus mensyukuri nikmat Al Quran..aamiin[]

 

rumahhufazh.or.id

______________________________________________________________

Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.

LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.

Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,

BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq

Konfirmasi ke 08961324556.

 

Print Friendly, PDF & Email
rumahhufazh.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.