Anak perempuan ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz yang masih kecil masuk kedalam rumah sambil menangis, saat itu hari ‘Ied kaum Muslimin, maka ‘Umar bertanya kepadanya : “Apa yang membuatmu menangis wahai anakku…???
Berkata anak perempuan ‘Umar tersebut : “Semua anak-anak memakai pakaian baru, sedangkan aku anak amirul Mukminin (Pemimpin Negara atau Presiden) memakai pakaian lama !!!
maka ‘Umar ingin membuat anaknya diam dari tangisannya, lalu ia pergi menuju ke tempat bendahara Baitul Maal, dan berkata kepadanya : “Bolehkah aku mengambil gajiku untuk bulan depan, sekarang…???
Berkata bendahara tersebut : ”Untuk apa ???”
.
Kemudian ‘Umar menceritakan kepadanya tentang masalahnya,
Maka berkatalah bendahara tersebut : “Tidak mengapa wahai Amirul Mukminin, akan tetapi dengan syarat..”
berkata Umar : ”Apa syaratnya ?”
.
berkata bendahara : ”Bisakah engkau menjamin kepadaku, bahwa engkau akan hidup sampai bulan depan untuk bekerja terhadap gajimu yang telah engkau ambil ???”
.
maka ‘Umar meninggalkan bendahara tsb, dan kembali kerumahnya, lalu bertanyalah anak-anaknya kepadanya : ”Apa yang telah ayah dapatkan ?”
.
berkata Umar : ”Kalian memilih bersabar dan kita memasuki surga bersama-sama … atau kalian tidak bersabar dan ayah kalian akan masuk neraka……???”
.
Maka mereka berkata : ”Kami memilih bersabar wahai ayahku”
Sumber: kisah inspiratif untuk anak muslim
Coba kita renungkan, Bagaimana dengan kehidupan keluarga kita ? Keluarga zaman now katanya, millenial, modern tapi tak menjamin kebahagiaan yang hakiki. Sudah sepantasnya keluarga muslim untuk mengambil ibrah dari kisah yang mulia agar anak-anak kita siap menghadapi tantangan zaman yang sesungguhnya. Jangan sampai anak-anak kita tertipu dengan kenikmatan semu yang akan melalaikan dari dzikir kepada-Nya.
Coba renungkan nasihat yang mulia ini..
Uqbah bin Muslim rahimahullah berkata,
“Apabila ada seseorang yang gemar berbuat kemaksiatan kepada Allah, kemudian Allah memberikan kepadanya semua yang disukainya, maka ketahuilah bahwa dia sedang diulur oleh Allah kemudian setelah itu diadzab.”
[A-Zuhdu Libnil Mubarak, hal.321]
Jangan tertipu dengan kenikmatan semu, karena tidak semua yang nampak indah itu membahagiakan. Boleh jadi itu adalah sebagian adzab-Nya yang tak nampak.
______________________________________________________________
Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.
LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.
Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,
BSM 70 9157 3525 a.n Yay