Siapa yang tidak ingin menjadi ahli (orang yang dekat dengan) Alquran? Inilah kedudukan hamba yang paling mulia dan tinggi di sisi Allah Azza wa Jalla. Cukuplah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini menunjukkan agungnya kedudukan ini:

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ هُمْ؟ قَالَ: هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ

“Sesungguhnya di antara manusia ada yang menjadi ‘ahli’ Allah”. Para Sahabat radhiyallahu ‘anhum bertanya, “Wahai Rasulullah! Siapakah mereka?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Mereka adalah ahli Alquran, (merekalah) ahli (orang-orang yang dekat dan dicintai) Allah dan diistimewakan di sisi-Nya.” (HR. Ahmad dan selainnya).

Hadits ini menunjukkan tingginya kedudukan dan kemuliaan orang-orang yang menjadi ahli Alquran, karena mereka disebut sebagai ‘ahli Allah’. Artinya merekalah para wali (kekasih) Allah Azza wa Jalla yang sangat dekat dan istimewa di sisi-Nya, sebagaimana seorang manusia dekat dengan ‘ahli’ (keluarga)nya. Gelar ini merupakan bentuk pemuliaan dan pengagungan terhadap mereka.

Keutamaan dan kemuliaan besar ini tentu menjadikan setiap orang yang beriman kepada Allah Azza wa Jalla dan hari akhir, berusaha untuk mengejar dan meraihnya. Apalagi Allah Azza wa Jalla telah menjanjikan bahwa Alquran akan Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan mudah sebagai petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang beriman, termasuk dalam hal memahami kandungannya dan meraih kemuliaan sebagai ahlinya.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk peringatan atau pelajaran, maka adakah orang yang (mau) mengambil pelajaran? (Al-Qamar/54:17)

Syaikh ‘Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah berkata, “Makna ayat ini: Sungguh Kami telah menjadikan Alquran yang mulia itu mudah, lafazhnya mudah untuk dihafalkan dan disampaikan, juga maknanya mudah untuk dipahami dan dimengerti. Karena Alquran adalah perkataan yang paling indah lafazhnya, yang paling benar maknanya, dan paling jelas penafsirannya. Maka setiap orang yang menghadapkan dirinya, Allah Azza wa Jalla akan memudahkan baginya dan meringankannya untuk mencapai tujuan tersebut.

Peringatan atau pelajaran yang dimaksud dalam ayat ini meliputi semua bentuk peringatan atau pelajaran bagi manusia, baik berupa penjelasan halal dan haram, hukum-hukum perintah dan larangan, hukum-hukum balasan (ganjaran pahala atau siksaan di akhirat), nasehat-nasehat dan perenungan, keyakinan-keyakinan yang bermanfaat serta berita-berita yang benar.

Oleh karena itu, ilmu tentang Alquran, menghafalnya atau memahami tafsirannya, adalah ilmu yang paling mudah dan paling tinggi secara mutlak. Inilah ilmu yang bermanfaat. Jika seorang hamba  mempelajarinya maka dia akan ditolong. Salah seorang Ulama Salaf mengomentari ayat ini dengan mengatakan, “Apakah ada orang yang (mau bersungguh-sungguh) menuntut ilmu (mempelajari Alquran) sehingga Allah Azza wa Jalla akan menolongnya?.

Oleh karena itu, Allah mengajak para hamba-Nya untuk menghadapkan diri dan (bersungguh-sungguh) mempelajari Alquran, dalam firman-Nya:

فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ

… Maka adakah orang yang (mau) mengambil pelajaran?

Cukuplah firman Allah Azza wa Jalla berikut ini untuk menunjukkan betapa tinggi kemuliaan dan keutamaan orang-orang yang dianugerahi pemahaman Alquran yang benar:

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

Katakanlah, “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka (orang-orang yang beriman) bergembira (berbangga), karunia Allah dan rahmat-Nya itu lebih baik dari apa (kesenangan duniawi) yang dikumpulkan (oleh manusia) (Yunus/10:58)

Dalam ayat ini Allah Azza wa Jalla memerintahkan orang-orang yang beriman agar mereka merasa bangga (gembira dan bahagia) dengan anugerah yang Allah Azza wa Jalla limpahkan kepada mereka. Anugerah yang berupa pemahaman terhadap Alquran dan kesempurnaan iman. Dan Allah Azza wa Jalla menyatakan bahwa anugerah dari-Nya itu lebih indah dan lebih mulia dari semua kesenangan dunia yang diperebutkan oleh kebanyakan manusia. ”Karunia Allah” dalam ayat ini ditafsirkan oleh para Ulama ahli tafsir dengan “keimanan”, sedangkan “Rahmat Allah” ditafsirkan dengan “Alquran”. Keduanya (yaitu keimanan dan al-Qur-an) adalah ilmu yang bermanfaat dan amalan shaleh, sekaligus keduanya merupakan petunjuk dan agama yang benar (yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam). Bahkan keduanya merupakan ilmu yang paling tinggi dan amal yang paling utama.

Dalam sebuah hadits yang shahih, dari Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.” (HR. al-Bukhari).

Hadits yang agung ini menunjukkan tingginya keutamaan orang yang mempelajari Alquran, mempelajari cara membacanya dengan tajwid yang benar, memahami kandungannya dan berusaha menghafalnya dengan baik, kemudian mengajarkannya kepada orang lain, agar petunjuk dan kebaikan yang terkandung di dalamnya tersebar dan di amalkan manusia. Bahkan sebagian dari Ulama mengatakan bahwa barangsiapa mengikhlaskan niatnya dan selalu menyibukkan diri dengan mempelajari Alquran dan mengajarkannya, maka termasuk ke dalam golongan para Nabi ‘alaihissallam.

Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Barangsiapa mempelajari Alquran maka akan tinggi kedudukannya.”

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Mempelajari dan mengajarkan Alquran  mencakup mempelajari dan mengajarkan lafazhnya, juga mempelajari dan mengajarkan kandungan maknanya.”

Dan masih banyak ayat Alquran dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan hal ini, cukuplah ayat dan hadits di atas sebagai contoh yang menggambarkan betapa agung kedudukan orang yang memahami Alquran[]

Bersambung…

 

rumahhufazh.or.id

______________________________________________________________

Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.

LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.

Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,

BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq

Konfirmasi ke 08961324556.

Print Friendly, PDF & Email
rumahhufazh.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.