Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ala Rosulillah wa ala alihi wa shohbihi ajmain.. wa ba’d.

Melakukan keta’atan adalah obsesi setiap hamba yang beriman. Karena ia tahu bahwa tujuan ia di cipatakan adalah untuk melakukan keta’atan kepada Allah Ta’ala. Dan bentuk keta’atan begitu banyak ragamnya. Tentu semua sepakat,bahwa pokok dari semua keta’atan adalah mengenal Allah ‘Azza wa Jalla baik dalam Uluhiyyah- Nya, Rububiyyah-Nya maupun Asma’ dan Shifat -Nya. Selain itu, begitu beragam keta’atan yang menjadi peluang untuk di lakukan oleh seorang hamba yang beriman.

Hanya terkadang seorang hamba terjebak dengan keta’atan yang di lakukannya. Ia menganggap seolah amal keta’atannya lah yang paling utama daripada selainnya. Diantara manusia ada yang terjebak dengan jihad dan ia menganggap bahwa jihadlah yang paling utama dari selainnya.

Diantara mereka juga ada yang terjebak dengan ilmu dan menganggap bahwa menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu lah amalan yang paling utama bukan yang lainnya. Bahkan kadang meremehkan amalan yang lainnya. Diantara mereka ada yang terjebak dengan sedekah dan menganggap bahwa sedekahlah amalan yang paling utama bukan yang lainnya. Dan demikianlah yang lainnya tidak berbeda jauh darinya.

Padahal,jika kita lihat Rasul kita tercinta,beliau tidaklah memilah – milah keta’atan.Kita mungkin sering mendengar dan membaca ketika beliau di tanya tentang amal keta’atan apa yang palinga utama? Maka beliau menjawab dengan jawaban yang tidak sama. Beliau melihat keadaan dan tuntutan yang ada baik amalan itu sendiri ataupun terkait dengan orang yang beramalnya.

Bukankah kita pernah membaca atau mendengar tentang tiga orang yang datang ke rumah beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan mereka seolah merasa benar dengan pola fikir dan perasaan mereka yang bertekad untuk melakukan keta’atan – keta’atan tertentu.

Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam meluruskan pola fikir mereka dengan berkata: “Sesungguhnya Aku shalat dan Aku pun tidur. Aku Shaum dan Aku pun berbuka. Dan Aku menikahi beberapa wanita.Maka barangsiapa yang tidak suka akan sunnahku,maka ia bukan bagian dari golonganku.”

Ya, karena tidak berpuasa adalah keta’atan yang paling baik jika di lakukan sesuai tuntutan dan keadaannya. Demikian juga tidur dan bersenang – senang dengan istri.

Kemudian, kita lihat para sahabat beliau juga, tidaklah mereka memilah – milah keta’atan. Saatnya menuntut ilmu dan mengajar ilmu, maka mereka pun menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu, dan jika saatnya jihad maka merekapun berangkat jihad. Demikian juga dalam amal keta’atan yang lainnya.

Bahkan mungkin,seseorang yang sedang mencari dunia dalam pandangan kita, bisa jadi di sisi Allah ia sedang melakukan sebaik – baiknya keta’atan daripada orang yang sibuk menghafal Al Qur’an dan mengkaji hadits Nabi yang Mulia.

Oleh karena itu, mari kita fahami ini dengan sebaik – baiknya. Karena inilah manhaj Rasul dan para Sahabatnya yang kadang bahkan mungkin ada jarak yang begitu jauh dengannya.
Benarlah apa yang di katakan Imam Ibnul Qoyyim Al jauziyyah rahimahullah :

إن أفضل العبادات العمل على مرضاة الله في كل وقت بما هو مقتضى ذلك الوقت و وظيفته

“Sesungguhnya ibadah yang paling utama adalah mengutamakan keridhoan Allah, pada setiap waktu sesuai dengan kewajiban diwaktu tersebut serta tuntutannya.”

Dan benarlah apa yang di katakan Imam Al Ghazali rahimahullah :

إن أفضل الطاعات على قدرالمصالح الناشئة عنها

“Sesungguhnya ketaatan yang paling utama itu didasarkan pada kemaslahatan yang timbul darinya.”

Wallaahu Ta’aala A’lam.

Oleh Ust. Abu Fathiya Hafidzahullaah

 

rumahhufazh.or.id

______________________________________________________________

Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.

LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.

Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,

BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq

Konfirmasi ke 08961324556.

Print Friendly, PDF & Email
rumahhufazh.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.