Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Allah berfirman,

أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. ar-Ra’du: 28)

Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda:

عَنْ أَبِي مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الذِّي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالذِّي لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ

“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir, adalah seumpama orang yang hidup dan mati.” (HR. Bukhari)

Banyak problematika dalam kehidupan bermasyarakat, jika diusut dan dicari benang merahnya maka akan kita dapatkan bahwa faktor utama penyebabnya adalah jauhnya
kita dari dzikrullah.

Agar kita semangat untuk berdzikir, sangat dianjurkan untuk mengetahui dan menyadari tentang keutamaan dzikir dan orang-orang yang banyak berdzikir. Di antara keutamaannya:

[1] Dzikir merupakan salah satu tujuan disyari’atkannya ibadah

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Maka beribadahlah kepada-Ku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.” (QS. Thaaha: 14).
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Sesungguhnya disyari’atkannya thawaf, sa’i antara Shafa dan Marwah, dan melempar jamrah adalah dalam rangka untuk menegakkan dzikrullah.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan yang lainnya. At-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih”).

[2] Dzikir merupakan senjata utama melawan dan mengusir syaithan

Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya syaithan akan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah.” (HR. Muslim).

Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Syaithan itu berdiam di dalam hati anak Adam. Apabila seseorang itu lalai, lengah, dan lupa mengingat Allah, maka syaithan pun menggodanya. Sedangkan jika ia berdzikir mengingat Allah, maka syaithan pun lari bersembunyi” (Mushannaf Ibn Abi Syaibah, 7/135).

[3] Hidup menjadi lapang dengan berdzikir

Allah berfirman (yang artinya), “Dan barangsiapa berpaling dari mengingat-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaaha: 124).

[4] Dzikir sebagai pembeda antara mu’min dan munafik

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka .Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ di hadapan manusia.Dan tidaklah mereka mengingat Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisaa’: 142).

Hendaknya kita tidak merasa aman dari bahaya kemunafikan. Barangkali kita bukan termasuk orang yang suka berdusta, tidak pernah ingkar janji, selalu menjaga amanah, dan lain sebagainya. Akan tetapi, apakah kita termasuk orang-orang yang banyak berdzikir?

[5] Dzikir menyejukkan hati
Allah berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).

Menjadi insan yang banyak berdzikir

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “…laki-laki dan perempuan yang banyak mengingat Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzaab: 35).

Kapan seorang muslim atau muslimah dikatakan sebagai orang-orang yang banyak berdzikir?

Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma berkata ketika menafsirkan laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir, “Maksudnya adalah yang berdzikir setelah selesai shalat, berdzikir pagi dan petang, berdzikir sebelum tidur dan sesudah bangun dari tidur, berdzikir setiap keluar masuk rumah”

Mujaahid rahimahullaah berkata, “Seseorang tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang banyak berdzikir sampai ia berdzikir dalam semua keadaannya baik ketika sedang berdiri, duduk, atau berbaring” (Tafsir Al-Wasiith, Al-Waahidiy Asy-Syaafi’iy, 3/471)

Semoga Allah senantisa memberikan kepada kita taufiq dan hidayahNya dan menjadikan kita termasuk hamba hambaNya yang senantiasa berdzikir mengingatNya..aamiin[]

 

rumahhufazh.or.id

______________________________________________________________

Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.

LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.

Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,

BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq

Konfirmasi ke 08961324556.

Print Friendly, PDF & Email
rumahhufazh.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.