Alhamdulillah, segala puji hanyalah milik Allah. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah untuk Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik dan benar sampai hari kiamat kelak.
Tidak ada yang meragukan bahwa shalat adalah ibadah wajib yang dilaksanakan muslim sejak 14 abad lalu. Tata cara dan pembelajaran dalam sholat pun diketahui semua generasi, tidak ada yang berbeda diantara mereka.
Sebuah keajaiban. Tidak ada sebuah ibadah dana tata cara di dunia ini yang menandingi kemurniat tata cara ibadah seorang muslim. Ia bagaikan terjaga, ia dihafal oleh anak 5 tahun dan masih dilaksanakan oleh seseorang yang berumur lebih dari 100 tahun. Karena apa? Karena ia adalah syariat agung yang Allah turunkan untuk umatNya.
Sholat adalah pembelajaran bagi seorang muslim. Ia adalah ruang hampa antara hamba dengan Rab semesta alam. Karenanya nilai tertinggi dalam sholat adalah kekhusuan dalam sholat. Semakin khusu seseorang dalam ibadahnya, maka semakin banyak pelajaran yagn didapatnya.
Mengingat kematian dalam sholat adalah waktu dimana seorang muslim mendapatkan pelajaran yang berharga. Ia akan membuat seseorang menjadi lebih bijak dan lebih menghargai waktunya.
Dianjurkan seorang muslim untuk senantiasa mengingat kematian setiap saat dalam semua kondisi. Lebih-lebih dalam kondisi ibadah. Diantara ibadah yang ditekankan atas seseorang untuk banyak mengingat kematian adalah ibadah shalat. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أُذْكُرِ اْلمَوْتَ فِيْ صَلَاتِكَ، فَإِنَّ الرَّجُلَ إِذَا ذَكَرَ الْمَوْتَ فِيْ صَلَاتِهِ؛ فَحَرِيٌ أَنْ يُحْسِنَ صَلَاتَهُ، وَصَلِّ صَلَاةَ رَجُلٍ لاَ يَظُنُّ أَنَّهُ يُصلِّي صلاةَ غَيْرِهَا، وَإِيَّاكَ وَكُلُّ أَمْرٍ يَعْتَذِرُ مِنْهُ.
“Ingatlah kematian dalam shalatmu, karena sesungguhnya apabila seseorang mengingat mati dalam shalatnya, ia akan lebih memperbagus shalatnya. Dan shalatlah seperti shalatnya orang yang meyakini bahwa itu shalat terakhirnya. Dan Jauhilah terhadap perkara yang menyebabkan tidak enak (sehingga meminta maaf) darinya”. (HR ad-Dailami dari Anas bin malik y dengan sanad yang Hasan).
Bahkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk senantiasa berdo’a diakhir shalat untuk berlindung dari adzab kubur
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ y قَالَ : قال رَسُولُ اللَّهِ a : إذا فرغَ أحدُكم من التشهدِ الآخِرِ فَليَتَعَوَّذْ من أربعٍ : مِنْ عَذَابِ جهنمَ ومن عذابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Dari Abu Hurairah y ia berkata: Telah bersabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam : “Apabila salah seorang diantara kalian selesai dari Tasyahud akhir, maka berlindunglah kepada Allah subhanahu wata’ala dari empat perkara : Dari adzab neraka jahanam, adzab kubur, fitnah hidup, fitnah mati dan dari kejahatan fitnah Dajjal”. (HR Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim : 306).
rumahhufazh.or.id
______________________________________________________________
Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.
LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.
Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,
BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq
Konfirmasi ke 08961324556.