Tersebutlah sebuah nama, Al-Walid bin al-Mughirah. Seorang tokoh kafir Quraisy yang terpandang lagi memiliki kaya raya. Al-Walid memiliki putra yang juga terpandang, yaitu Khalid bin al-Walid radhiallahu ‘anhu. Sebelum dan sesudah masuk Islam, putranya adalah tokoh. Sedangkan al-Walid tetap dalam kekufurannya. Dan menjadi musuh utama dakwah Islam.

Dari Ibnu Abbas bahwa Al-Walid bin al-Mughirah menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian Rasulullah membacakan Al Quran kepadanya, dan melembutkan kekufuran al-Walid.

Kabar ini rupanya sampai ke telinga Abu Jahal, ia pun bergegas datang menemui Al-Walid, Abu Jahal lantas berkata, “Wahai paman, sesungguhnya kaummu ingin mengumpulkan harta untukmu.” “Untuk apa?” tanya Al-Walid. “Untukmu, karena engkau datang menemui Muhammad untuk menentang ajaran nenek moyang.” seloroh Abu Jahal

Al-Walid bin al-Mughirah menanggapi, “Orang-orang Quraisy tahu, kalau aku termasuk orang yang paling kaya di antara mereka.”

“Kalau begitu, ucapkanlah suatu perkataan yang menunjukkan kalau engkau mengingkari Al Quran atau engkau membencinya.” pinta Abu Jahal.

Al-Walid mengatakan,

وماذا أقول؟ فوالله! ما فيكم رجل أعلم بالأشعار مني، ولا أعلم برجز ولا بقصيدة مني، ولا بأشعار الجن، والله! ما يشبه الذي يقول شيئا من هذا، ووالله! إن لقوله الذي يقول حلاوة، وإن عليه لطلاوة، وإنه لمثمر أعلاه مغدق أسفله، وإنه ليعلو وما يعلى، وإنه ليحطم ما تحته

“Menurutmu, apa yang harus kukatakan pada mereka? Demi Allah! Tidak ada di tengah-tengah kalian orang yang lebih memahami syair Arab daripada aku. Tidak juga pengetahuan tentang rajaz dan qashidahnya yang mengungguli diriku. Tapi apa yang diucapkan Muhammad itu tidak serupa dengan ini semua. Juga bukan sihir jin. Demi Allah! Apa yang ia ucapkan (Al Quran) itu indah. Memiliki thalawatan (kenikmatan, baik, dan ucapan yang diterima jiwa). Bagian atasnya berbuah, sedang bagian bawahnya begitu subur. Perkataannya begitu tinggi dan tidak ada yang mengunggulinya, serta menghantam apa yang ada dibawahnya.”

Subhanallaah, seseorang yang keras hati dan penuh kebencian terhadap Islam, namun ia tak mempunyai celah untuk menjelekkan Al Quran, bahkan secara tak langsung ia mengakui kebenaran wahyu Allah tersebut.

Sementara itu Abu Jahal tetap bersikeras agar Al-Walid mengatakan sesuatu yang bisa membuat orang-orang kafir Quraisy ridha. Ia berkata, “Kaummu tidak akan ridha kepadamu sampai engkau mengatakan sesuatu yang buruk tentang Al Quran itu.”

“Kalau begitu, tinggalkanlah aku biar aku berpikir dulu,” kata Al-Walid.

Setelah berpikir, Al-Walid mengatakan, “Al Quran ini adalah sihir yang dipelajari. Muhammad mempelajarinya dari orang lain.”

Kemudian Allah menurunkan firman-Nya surat al-Mudatstsir ayat 11. Dari ayat 11 dan beberapa ayat seterusnya bercerita tentang Al-Walid bin Al-Mughirah yang divonis akan mendapatkan adzab yang sangat pedih di neraka.[]

Disadur dari kitab Wa Syahida Syahidun min Ahliha oleh Raghib as-Sirjani.

 

rumahhufazh.or.id

______________________________________________________________

Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.

LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.

Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,

BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq

Konfirmasi ke 08961324556.

Print Friendly, PDF & Email
rumahhufazh.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.