Salah satu sifat terpuji yang hendaknya ditanamkan pada anak-anak sejak dini adalah gemar berderma, gemar berbagi, gemar bersedekah. Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam merupakan pelopor dan teladan terbaik terhadap sifat ini. Selain menjadi pelopor dan contoh dalam berbagi, beliau juga sangat gigih mendidik dan menanamkan sifat ini kepada sahabat-sahabatnya.
Beliau banyak membacakan dan mengajarkan ayat-ayat Allah tentang keutamaan dan pentingnya bersedekah, diantaranya dapat dilihat di dalam al-Qur’an, diantaranya :
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنۢبُلَةٖ مِّاْئَةُ حَبَّةٖۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya:
“Perumpaman orang-orang yang menafkahkan hartanya mereka di jalan Allah adalah serupa dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji. Allah (terus-menerus) melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karuniaNya) Lagi Maha Mengetahui.” ( Al-Baqarah 261 )
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memberikan jaminan bahwa harta tidak akan berkurang dengan sedekah. “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (Terjemahan HR. Muslim).
Dalam hadits lain, diriwayatkan bahwa Asma` bintu Abu Bakar radhiyallahu ‘anhuma pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki harta kecuali apa yang diberikan Az-Zubair kepadaku. Apakah boleh aku menyedekahkannya?’” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bersedekahlah. Jangan engkau kumpul-kumpulkan hartamu dalam wadah dan enggan memberikan infak, niscaya Allah akan menyempitkan rezkimu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dan secara fitrah memang tak seorangpun yang simpati kepada orang yang pelit dalam berbagi dan berderma selain dirinya sendiri, oleh karena itu Islam mencela orang yang memiliki sifat ini. Dalam sebuah hsdits Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan salah satu bentuk celaannya, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak satu hari pun dimana seorang hamba berada padanya kecuali dua Malaikat turun kepadanya. Salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.’ Sedangkan yang lainnya berkata,“Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang kikir”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ada dua cara yang paling efektif untuk menanamkan sifat gemar bersedekah pada anak-anak:
- Cara yang terbaik dan utama dalam menanamkan sifat ini adalah memperlihatkan keteladanan, memperlihatkan contoh nyata pada anak, karena anak adalah “peniru setia” terhadap lingkungannya. Dalam hal ini, contoh itu dilihat langsung oleh anak dari orangtua dan guru. Bukankah metode utama yang digunakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mendidik generasi sahabat adalah dengan keteladanan. Orang bijak pun berkata: “Satu contoh lebih baik daripada seribu kata-kata nasihat”. Metode ini sangat berbekas dan sangat efektif dalam menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik pada anak.
- Memberikan latihan langsung Anak-anak pada dasarnya kurang efektif, pun jika hanya teori saja. Ia harus diiringi dengan praktek langsung. Bahkan kadang-kadang pembelajaran hanya efektif dengan praktek saja. Pada usianya anak adalah pembelajar yang mendapatkan pelajaran langsung dengan pengalaman/praktek langsung.
Ada beberapa cara yang bisa dipraktekkan pada anak agar terbiasa berbagi, misalnya ketika mereka ke masjid untuk menunaikan shalat Jum’at, bekali mereka uang secukupnya dan beri pesan untuk dimasukkan dalam kotak infak. Cara lain, bila anda ingin membagi kue, mintalah ia yang membagi untuk anggota keluarga yang ada, buatkan aturan main, misalnya setelah kue dibagi, masing-masing boleh mengambil bagiannya terlebih dahulu dan anak anda yang membagi mendapat giliran mengambil terakhir.
Cara ini mengajarkan anak bahwa sesuatu harus dibagi. Dengan mendapatkan giliran terakhir ia akan memahami bahwa harus belajar membagi dengan adil, agar dirinya tidak kebagian potongan kue yang paling kecil atau jumlah yang paling sedikit.
Anak-anak pada dasarnya sangat taat aturan sehingga orang tua perlu membuat dan memiliki aturan yang jelas dan konsisten. Dengan melatih anak sejak kecil untuk berbagi, bersedekah dan membantu sesama, maka diharapkan akan tertanam pada diri mereka sikap terbiasa berderma pada sesama. Semoga[]
rumahhufazh.or.id
______________________________________________________________
Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.
LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.
Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,
BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq
Konfirmasi ke 08961324556.