Setelah kami mendapatkan tempat tinggal, kami akhirnya melengkapi kebutuhan logistik untuk dibagikan kepada warga, kami sengaja membeli nya di kota Palu, selain memudahkan kami dalam perjalanan, disitu juga ikut serta menumbuhkan kembali geliat perekonomian rakyat yang sempat terhenti.
Pada selasa 9/10 TIim Lizwa Meluncur ke perkampungan mamboro Palu yang belum tersentuh oleh para relawan dalam penyaluran logistik, Tim menyampaikan bantuan beras dari para donatur LIZWA kepada para pengungsi di bukit di desa mamboro dengan ketinggian kurang lebih 1000mdpl, masyarakat belum mau turun karena masih mengalami trauma, terlebih gempa beberapa kali masih mengguncang Palu dan sekitarnya.
beras yang telah disampaikan kepada masyarakat sebanyak 850 kg, sebagian dibagikan di masyarkat mamboro,dan sebagian lainya kepada 24 kepala keluarga di kota palu, pesisir pantai korban tsunami.
Penyerahan logistik dan kebutuhan pangan dasar untuk warga basis, pesisir pantai , palu. Serah terima ketua RT sebagai penanggung jawab relawan pantai.
dari Palu kami banyak mengambil pelajaran , terutama pelajaran yang telah disampaikan kepada kami dari tetua lembaga adat besusu, pesisir pantai palu. Beliau banyak cerita tentang kita yang harus banyak ingat kepada Allah, ambil pelajaran dan hikmah atas segala bencana yang menimpa palu.
perjalanan kami berakhir di Sigi Kec Loru, berhenti pas dipenghujung jalan yang patah jalanya langsung berhadapan mulut jurang, kami menyampaikan logistik berupa beras, susu bayi dan pembalut serta popok bayi, kami sempat mampir ke pesantren al-istiqomah yang terletak di pegunungan kabupaten sigi bersilaturahmi dan menumpang melakssankan shalat magrib dan isya.
(umar rudini/rumahhufazh.or.id)