Pertanyaan:
Apa hukumnya bagi mereka yang menulis ayat-ayat Allah dan memerintahkan orang sakit agar menggantungkan ayat-ayat tsb di kepalanya atau di bagian anggota tubuhnya dan mengatakan bahwa itu bisa mendatangkan kesembuhan?

Jawaban:
Yang benar bahwa menulis ayat-ayat dari Al-Quran atau dari doa-doa yang ma’tsur lalu menggantungnya di badan orang yang sakit adalah terlarang karena 3 hal:
1. Keumuman hadis tentang larangan menggantungkan tamimah (jimat) tidak ada pengecualian.
2. Saddudz dzari’ah (menutup pintu celah kesyirikan). Karena menggantungkan sesuatu yang ditulis dari ayat-ayat Al-Quran akan memungkinkan seseorang menggantungkan sesuatu yang bukan dari Al-Quran.
3. Orang yang menggantungkan ayat-ayat tsb akan meremehkan apa yang di dalamnya ketika berada dalam toilet atau ketika bersuci atau hal lain.
Maka jika hal tsb terlarang maka mengambil upah dari pekerjaan tsb juga terlarang.
( Fatawa Al-lajnah Ad-daimah no.1545)
🔴—————————————————————-🔴

Pertanyaan:
Bagaimana cara pengobatan syar’i bagi orang yang terkena gangguan jin?

Jawaban:
Dibacakan ruqyah dengan membaca Al-Quran dan dzikir-dzikir yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan bacalah kitab Al-Kalimith Thayyib karya Ibnu Taimiyah, dan kitab Al-Adzkar karya An-Nawawi serta kitab Al-Wabilush Shayyib karya Ibnul Qayyim. Engkau bisa lihat pada kitab-kitab tsb dengan apa engkau meruqyah.
( Fatawa Al-lajnah Ad-daimah no.8693)
🔴—————————————————————-🔴

Pertanyaan:
Apakah ruqyah menafikan tawakkal?

Jawaban:
Tawakal itu adalah benarnya seorang hamba dalam bersandar kepada Allah untuk mendatangkan manfaat dan menolak keburukan bersamaan dengan usaha mencari sebab-sebab yang Allah perintahkan.
Dan bukanlah tawakkal itu bahwa engkau bersandar kepada Allah tanpa usaha mencari sebab. Bersandar kepada Allah tanpa usaha mencari sebab maka ini adalah perbuatan mencela Allah dan mencela hikmah-Nya azza wa jalla. Karena Allah telah mengaitkan antara akibat dan sebab.
Maka pertanyaannya, “Siapa manusia yang paling bertawakkal kepada Allah?”.
Jawabnya, Rasul ‘alaihish shalatu wassalam.  Dan apakah Beliau berusaha mencari sebab untuk melindungi diri dari keburukan?”. Jawabnya, Iya. Adalah Beliau jika pergi berperang menggunakan baju besi agar terlindung dari anak panah. Dan pada perang uhud Beliau mengenakan 2 baju besi. Semua itu untuk persiapan atas apa yang akan terjadi.
Berusaha mencari sebab tidaklah menafikan tawakal jika seseorang berkeyakinan bahwa sebab tsb hanya sekedar sebab saja, tidak bisa memberikan pengaruh kecuali atas ijin Allah ta’ala.
Dengan demikian, seseorang yang membaca Al-Quran untuk mengobati dirinya atau saudaranya yang sedang sakit tidaklah menafikan tawakkal.
Telah shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Beliau meruqyah diri sendiri dengan Al-mu’awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas). Dan Beliau juga meruqyah para sahabat jika mereka sakit. Wallahu a’lam.
(Syaikh Al-‘Utsaimin, Majmu’ fatawa 1/57)

______________________________________________________________

Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.

LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.

Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,

BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq

Konfirmasi ke 08961324556.

Print Friendly, PDF & Email
rumahhufazh.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.