Segala puji milik Allah Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada Nabiyyina Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Dalam banyak ayat-ayatNya Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji serta menempatkan orang-orang yang bertaqwa pada derajat yang tinggi. Allah Ta’ala juga menjadikan sifat taqwa sebagai tolok ukur keberhasilan hidup manusia dalam penghambaan kepadaNya. Lantas seperti apakah karakteristik orang-orang yang yang bertaqwa?
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ . الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ . وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran: 133-135)
- Gemar berinfaq
Karakter orang bertaqwa yang pertama adalah gemar berinfaq baik dalam kondisi lapang maupun sempit.
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit”. (QS. Ali Imran: 134)
Para sahabat Nabi Radhiyallahu‘anhum, mereka mencontohkan gemar berinfaq dalam segala kondisi. Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengumumkan perang Tabuk, dan pada waktu itu kondisinya sedang paceklik, namun para sahabat tetap berbondong-bondong untuk berinfaq.
Umar Radhiyallahu‘anhu datang membawa harta yang banyak. Beliau menginfakkan harta itu untuk jihad fi sabilillah yakni perang Tabuk. Ketika ditanya Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Sallam, “Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?” Umar menjawab, “Aku menginfakkan separuh hartaku dan separuhnya lagi untuk keluargaku.”
Setelah itu datang Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu. Beliau menginfakkan harta yang lebih banyak daripada infaq Umar. “Ya Rasulullah, aku infakkan seluruh hartaku.” Ketika ditanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam apa yang ia tinggalkan untuk keluarganya, Abu Bakar menjawab, “Aku tinggalkan untuk mereka, Allah dan Rasul-Nya.”
Umar yang awalnya ingin mengungguli amal Abu Bakar, saat itu tersadar, “Aku tidak pernah bisa mengungguli Abu Bakar.”
Selain Abu Bakar dan Umar, para sahabat lainnya Radhiyallahu ‘anhum juga berbondong-bondong untuk berinfaq. Ada pula sahabat yang karena keterbatasan ekonomi, hanya berinfaq segenggam kurma.
Sekalipun orang-orang munafik mengejek, “Allah tidak membutuhkan infaq yang sangat sedikit seperti itu.” Namun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam justru memuji sahabat yang berinfaq meskipun segenggam kurma karena kemampuannya memang hanya sebesar itu.
Dan tidak ada ceritanya Umar jatuh miskin setelah menginfakkan separuh hartanya. Juga tidak ada ceritanya Abu Bakar jatuh bangkrut setelah menginfakkan seluruh hartanya. Yang ada, justru kekayaan mereka di kemudian hari bertambah dan semakin berkah. Hal tersebut persis seperti apa yang disabdakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Tidaklah sedekah mengurangi harta”. (HR. Muslim)
Maka mari kita miliki karakter orang bertaqwa ini. Jangan menunggu kaya baru sedekah, sedekahlah! Allah akan menjadikan kita kaya, In syaa Allah.
- Menahan marah
Karakter orang bertaqwa yang kedua adalah mampu menahan marah.
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ
“Dan orang-orang yang menahan amarahnya”. (QS. Ali Imran: 134)
Marah sering kali membuat orang hilang akal sehat, kata-kata tidak terkontrol, keputusan tidak bijak dan emosi tak terkendali. Bahkan secara medis, banyak penyakit yang muncul akibat dipicu oleh kemarahan. Mulai dari darah tinggi, kolesterol, hingga diabet. Sebab marah juga memicu hormon kortisol.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menyebutkan bahwa orang-orang yang mampu mengelola emosinya, mampu menahan marah, itulah orang-orang yang sejatinya benar-benar kuat.
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
“Orang yang kuat bukanlah orang (menang dalam) gulat, tetapi orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Memafkan manusia
Karakter orang bertaqwa yang ketiga adalah adalah suka memaafkan.
وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ
“Dan memaafkan manusia”. (QS. Ali Imran: 134)
Tak hanya mampu menahan marah, orang bertaqwa juga pandai memaafkan kesalahan orang lain. Dan memaafkan tidak akan menurunkan harga diri seseorang, ia justru menambah kemuliaan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Sallam:
وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا
“Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya” (HR. Muslim)
Memaafkan juga membuat hati lapang, penuh kedamaian dan mudah bahagia.
- Suka berbuat baik
Karakter keempat dari orang bertaqwa adalah suka berbuat baik; ia menjadi muhsinin.
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Ali Imran: 134)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan dalam Tafsir Al Munir bahwa muhsinin adalah orang yang membalas kejelekan dengan kebaikan.
Orang mencela, kita tidak marah, justru memaafkannya dan menyambung silaturahim dengannya, ini adalah contoh muhsinin. Ada orang menyakiti, kita justru memaafkan dan menolongya saat membutuhkan, juga contoh sifat muhsinin.
- Segera bertaubat
Karakter kelima dari orang bertaqwa adalah segera mengingat Allah dan bertaubat kepada-Nya ketika melakukan dosa dan kemaksiatan.
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”. (QS. Ali Imran: 135)
Tidak ada manusia yang bersih dari salah dan dosa kecuali Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang ma’shum. Setiap orang bisa salah, setiap orang bisa terperosok ke dalam dosa, setiap orang bisa berbuat maksiat. Yang paling penting adalah segera bertaubat; ingat Allah, memohon ampun kepadaNya dan tidak mengulanginya lagi.
Demikianlah, lima karakter orang bertaqwa ini harus kita miliki; gemar berinfaq, menahan marah, memaafkan manusia, suka berbuat baik dan bersegera bertaubat.
Jika kita memilikinya, maka insya Allah kita memiliki karakter orang bertaqwa sekaligus menjadi harapan kita termasuk orang yang bertaqwa. Karena hanya orang-orang yang bertaqwa yang Allah janjikan kesuksesan bagi mereka, sebagaimana firman-Nya:
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itulah orang-orang yang memperoleh kesuksesan”. (QS. An Naba’: 31)
Wallaahu Ta’ala A’lam.[]
rumahhufazh.or.id
______________________________________________________________
Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.
LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.
Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,
BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq
Konfirmasi ke 08961324556.