Segala puji milik Allah Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada Nabiyyina Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Sesungguhnya kedudukan ilmu agama dalam Islam sangatlah agung dan tinggi. Sampai-sampai Allah Jalla wa ‘Ala memuliakan ahli ilmu agama. ِAllah meninggikan derajat para ulama. Dia membedakan antara orang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. Sebagaimana firman-Nya:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” [Quran Al-Mujadilah: 11].

Dalam firman-Nya yang lain:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ

Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” [Quran Az-Zumar: 9].

Firman-Nya juga:

أَفَمَنْ يَمْشِي مُكِبًّا عَلَى وَجْهِهِ أَهْدَى أَمَّنْ يَمْشِي سَوِيًّا عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?” [Quran Al-Mulk: 22].

Dan firman-Nya juga:

أَفَمَنْ يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى

“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta?” [Quran Ar-Ra’d: 19]

Masih banyak lagi ayat-ayat yang semakna dengan ayat-ayat di atas.

Hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sumber ilmu. Ia merupakan penjelasan Alquran. Dan nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan kemuliaan dan keagungan sabda beliau. Beliau juga memotivasi umatnya untuk mempelajarinya. Dan tingginya kedudukan orang-orang yang mempelajarinya. Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ ، وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ ، وَإِنَّ طَالِبَ الْعِلْمِ يَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانِ فِي الْمَاءِ ، وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ ، إِنَّ الْعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu agama, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga. Dan sungguh, malaikat menghamparkan sayapnya karena rida kepada penuntut ilmu. Dan sungguh, seorang ulama itu dimohonkan ampun baginya, oleh penduduk langit dan bumi, sampai ikan di kedalaman laut. Dan sungguh, keutamaan orang yang berilmu di atas ahli ibadah, bagaikan keutamaan bulan di malam purnama, di atas seluruh bintang-bintang. Dan sungguh, para ulama adalah pewaris para nabi. Dan sungguh, para nabi tidak mewariskan Dinar dan Dirham. Mereka hanyalah mewariskan ilmu. Maka siapa yang mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang melimpah.”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“Siapa yang Allah kehendaki untuknya kebaikan, maka Dia pahamkan orang tersebut perkara agama.”

Dan masih banyak hadits-hadits lain dalam permasalahan ini. Oleh karena itu, seorang muslim memiliki perhatian yang besar terhadap ilmu agama. Mereka berkeinginan kuat untuk mendapatkannya. Ketika kedudukan ilmu itu agung di hati dan jiwa mereka agung, mereka juga melihat pengaruh positif dari ilmu, hasilnya yang berkah, mereka pun kian semangat mendapatkannya.

Jika demikian agungnya kedudukan ilmu, lalu bagaimana cara yang tepat untuk memperolehnya? Bagaimana agar ilmu itu selalu terpatri di benak kita? Berikut ini beberapa kiat-kiat agar belajar menjadi efektif.

Ada tiga pertanyaan yang harus terpatri di pikiran kita seputar belajar agama:

Pertama: Mengapa kita belajar?
Kedua: Apa yang kita pelajari?
Ketiga: Bagaiamana cara belajar?

Tiga pertanyaan penting ini harus menjadi perhatian setiap orang yang hendak belajar. Ia pikirkan, kemudian ia jawab sendiri. Tujuannya, supaya perjalanan belajarnya penuh kemantapan. Tujuannya tinggi dan terpuji.

Pertama jawaban seseorang tergantung kondisi mereka. Manusia memiliki tujun belajar yang berbeda-beda. Tergantung niatnya masing-masing. Kecuali seorang mukmin yang benar keimanannya. Mereka belajar untuk satu tujuan saja. Yaitu untuk menggapai ridha Allah Jalla wa ‘Ala. Karena Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan umat Islam untuk belajar kemudian mengamlkan apa yang telah ia ketahui. Allah Ta’ala berfirman,

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.” [Quran Al-‘Alaq: 1-3].

Seorang mukmin tahu persis jika Rabnya yang menciptakannya memerintahkan agar ia bersemangat dalam belajar. Dan tidak ada satu hal yang Allah beri motivasi lebih dari memperoleh ilmu. Sampai Allah Ta’ala mengajarkan doa kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam agar beliau meminta kepada Allah tambahan ilmu.

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

“Dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”.” [Quran Thaha:114]

Seorang muslim adalah seorang pembelajar. Tujuannya untuk mendapat ridha Allah, memperoleh ilmu sehingga ia bisa sukses, bahagia, dan mencapai kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Karena hal itu tidak akan dicapai kecuali dengan ilmu agama yang benar. Yang bersumber darri Kitab Allah ‘Azza wa Jalla dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Semoga Allah memberi kita taufik. Mempelajari ilmu agama adalah wujud dari meneladani orang-orang shaleh sebelum kita dari kalangan para ulama teladan. Dan tentu saja meneladani nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau memerintahkan umatnya agar mempelajari apa yang beliau bawa. Kemudian mengamalkannya dan mendakwahkannya[] bersambung…

 

rumahhufazh.or.id

______________________________________________________________

Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.

LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.

Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,

BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq

Konfirmasi ke 08961324556.

Print Friendly, PDF & Email
rumahhufazh.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.