Segala puji milik Allah Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada Nabiyyina Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Kita sekalian adalah umat yang terbaik, Allah Ta’ala telah memuliakan kita dengan janji yang tak mungkin Dia ingkari. Dan janji Allah itu tidak akan berubah jika kita kembali kepada Rabb kita tatkala musibah menimpa.

Allah Ta’ala berfirman:

﴿وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ﴾

“Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS:Al-Anfaal | Ayat: 33).

Madrasah kenabian melahirkan seorang seperti Umar Radhiallahu ‘anhu. Dia mengatakan,

لَسْتُمْ تُنْصَرُوْنَ بِكَثْرَةٍ، وَإِنَّمَا تُنْصَرُوْنَ مِنَ السَّمَاءِ

“Kalian tidak menang karena jumlah kalian yang banyak. Akan tetapi kalian mendapat pertolongan dari langit.”

Jagalah batas-batas yang dilarang oleh Allah Ta’ala maka rahmatNya akan kita dapatkan dan kehidupan kita menjadi lebih baik. Allah akan mengangkat musibah dan kesempitan kita dan mengalahkan keburukan musuh-musuh kita. Allah  Ta’alaberfirman:

﴿لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ﴾

“Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS:An-Naml | Ayat: 46).

Sesungguhnya apa yang terjadi pada umat ini di banyak negeri, bukanlah sesuatu yang tersembunyi. Apa yang menimpa mereka dari rasa takut dan bahaya yang seolah-olah tak berujung, di sisi lain juga bisa merupakan rahmat Allah untuk mereka. Keadaan ini menjadikan mereka seseorang yang menunaikan kewajiban setelah sebelumnya lalai. Mereka menjadi seorang yang memuhasabah diri.

Umat ini adalah amanah di pundak kita. Umat ini adalah amanah yang akan kita pertanggung-jawabakan di sisi Allah. Pada hari yang tidak bermanfaat lagi harta dan anak. Pada hari yang Allah berfirman tentang-Nya,

﴿لِّمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ﴾

“Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (QS:Al-Mu’min | Ayat: 16).

Untuk para pemimpin, aturlah umat ini dengan syariat Allah. Arahkan mereka sesuai dengan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Memerintahlah di tengah masyarakat dengan syariat Allah. Berantaslah segala hal yang tidak diridhai Allah Ta’ala. Jadilah Anda seperti yang Allah Ta’ala perintahkan,

﴿الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ﴾

“(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma´ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS:Al-Hajj | Ayat: 41).

Khalifah Utsmani bin Affan Radhiallahu ‘anhu mengatakan,

إِنَّ اللهَ يَزَعُ بِالسُّلْطَانِ مَا لَا يَزَعُ بِالْقُرْآنِ

“Sesungguhnya Allah mencegah maksiat dengan kekuasaan pemerintah, yang tidak bisa dicegah dengan dakwah.”

Anda sekalian wahai pemerintah, dengan perantara kalian Allah perbaiki keadaan umat. Jika anda menjalankan pemerintahan sesuai dengan yang diridhai Allah, kalian perbaiki berbagai keadaan di negeri kalian dengan syariat Islam, maka umat ini akan terjaga dari segala keburukan. Mereka akan selamat dan terlindungi dari segalah yang menakutkan dan mengkhawatirkan. Mereka akan terbebas dari kehinaan dan kerendahan.

Jadikanlah undang-undang untuk masyarakat sesuai dengan teladan nabawi yang telah digariskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda,

احفَظ الله يحفَظك، احفَظ الله تجِده تجاهك

“Jagalah batas-batas Allah, pasti Allah akan menjagamu. Jagalah batas-batas Allah, engkau akan mendapati-Nya berada di hadapan-Mu.”

Bertakwalah kepada Allah wahai pemimpin kaum muslimin, ketauhilah sesungguhnya sebesar-besar tanggung jawab kalian adalah menjaga kemaslahatan manusia dalam agama dan dunia mereka. Memerintah kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Menindak mereka yang berbuat kerusakan dan pelanggaran. Menghukum mereka yang menampakkan pembangkangan terhadap syariat. Demikianlah tanggung jawab seorang pemimpin atas masyarakatnya.

Perhatikanlah hadits berikut ini sebelum nanti kalian disidang di hadapan Allah Ta’ala. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلاَّ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ

“Tidak ada seorang hamba pun yang mendapat amanah dari Allah untuk memimpin rakyat, lantas ia meninggal pada hari meninggalnya dimana keadaan mengkhianati rakyatnya kecuali Allah telah mengharamkan atasnya surga.” (Muttafaqun ‘alaih).

Kezhaliman yang paling besar adalah memalingkan manusia dari agama yang haq ini, kemudian baru menzhalimi mereka dalam kehidupan mereka.

Demikian semoga Allah senantiasa melimpahkan kepada kita taufiq dan hidayahNya serta menjadikan kita sebaik-baik pemimpin, agar tercapai segala keberkahan dan perlindungan dari Allah ‘Azza wa jalla…Aamiin.[]

 

rumahhufazh.or.id

______________________________________________________________

Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.

LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.

Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,

BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq

Konfirmasi ke 08961324556.

Print Friendly, PDF & Email
rumahhufazh.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.