Segala puji milik Allah Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada Nabiyyina Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Sesungguhnya Allah Ta’ala mewajibkan hamba-hamba-Nya untuk mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mencintai beliau berarti mencintai Allah dan menaatinya berarti menaati Allah Ta’ala. Banyak sekali dalil baik dari Alquran maupun sunnah, yang menjelaskan tentang wajibnya mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan mencintai beliau akan berdampak pada kehidupan yang berkah baik di dunia maupun di akhirat.
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidak (sempurna) iman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya, dan manusia-manusia lainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Allah Ta’ala juga berfirman,
النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ
“Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri…” (QS. Al-Ahzab: 6)
Ayat ini mempertegas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih utama dari diri kita, sehingga wajib bagi kita mencintai beliau lebih dari mencintai diri kita sendiri.
Lantas apa wujud dari cinta kepada Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Hal pertama dan yang paling penting dalam pembuktian cinta kita kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mengikuti beliau dengan ketulusan, meneladani petunjuknya, mencontoh sunnahnya, dan berpegang teguh dengan apa yang ia bawa. Ini adalah tanda cinta yang nyata dan jujur atas kecintaan kita kepada beliau. Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. (QS. Ali Imran: 31).
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Ayat yang mulia ini adalah hakim bagi orang-orang yang mengaku mencintai Allah, namun mereka tidak menempuh jalan petunjuk Nabi Muhammad. Yang demikian adalah pengakuan yang dusta. Sampai mereka buktikan dengan mengikuti Syariat Nabi Muhammad, bergaya hidup dengannya baik dalam perkataan maupun perbuatan.”
Hal ini menutup kemungkinan agar seseorang yang mengaku mencintai Nabi tidak menempuh jalan yang tidak semestinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلا لَيْسَ عليه أمْرُنَا فَهُوَ رَدُّ
“Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang bukan dari urusan kami, maka ia tertolak.”
Selanjutnya di antara tanda cinta yang jujur kepada Nabi adalah menjaga adab terhadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا
“Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain).” (QS. An-Nur: 63).
Firman-Nya yang lain,
لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ
“janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi” (QS. Al-Hujurat: 2).
Dan ayat-ayat yang lainnya yang menjelaskan bahwa kita harus beradab terhadap Nabi, mengetahui kedudukannya, dan mengangungkannya. Tentu saja dengan pengagungan yang selayaknya (tidak meremehkan dan tidak berlebihan). Mengagungkan dengan hati dengan mencintai dan mengetahui kedudukan beliau.
Seorang kekasih akan sangat senang menyebut-nyebut nama kekasihnya, sehingga tanda kesempurnaan cinta kepada beliau yang lainnya adalah dengan banyak menyebut beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengharapkan perjumpaan dengan beliau.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الجُمُعَة
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jumat dan malam Jumat.”
Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan, “Aku menyukai bershalawat kepada Nabi dalam setiap keadaan. Dan pada hari Jumat dan malam Jumat, aku lebih menyukainya lagi.”
Dan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ
“Di antara umatku yang paling mencintaiku adalah, orang-orang yang hidup setelahku. Salah seorang dari mereka sangat ingin melihatku, walaupun menebus dengan keluarga dan harta.” (HR. Muslim).
Termasuk wujud cinta kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mencintai keluarganya, istri-istrinya, dan para sahabatnya.
Sabda belaiu shallallahu ‘alaihi wa sallam,
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
“Sebaik-baik manusia adalah pada masaku ini (yaitu masa para sahabat), kemudian yang sesudahnya (masa tabi’in), kemudian yang sesudahnya (masa tabi’ut tabi’in).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Said al-Khudri radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي ، فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ
“Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Sekiranya seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, (hal itu) tidak akan menyamai infak satu mud atau setengah mud dari salah seorang mereka.” (Muttafaqun ‘alaihi).
Demikianlah, Kita memohon kepada Allah dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya, yang tidak ada sesembahan yang benar selain Dia, yang kasih sayang-Nya meliputi segala sesuatu, agar Ia menjadikan kita termasuk orang yang mencintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan cinta yang hakiki dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang mengikuti beliau…Aamiin[]
rumahhufazh.or.id
______________________________________________________________
Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.
LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.
Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,
BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq
Konfirmasi ke 08961324556.