Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِ

““Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi.”

[HR. Abu Dawud, Ahmad, dan selain keduanya].

 

Shalat adalah pembeda antara kekufuran dengan keimanan. Dengan shalat dikenalilah mana seorang muslim dan mana yang non muslim. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

العَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” [HR. Ahmad, Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Misykatul Mashobih no. 574].

Dan shahih dari Ibnu Syaqiq rahimahullah, bahwasanya ia berkata,

كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرَوْنَ شَيْئًا مِنَ الأَعْمَالِ تَرْكُهُ كُفْرٌ غَيْرَ الصَّلَاةِ

“Para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memandang sesuatu amalanpun yang kalau ditinggalkan merupakan kekufuran, selain dari shalat.”

Diantara contohnya adalah apa yang dikatakan oleh Umar bin al-Khattab radhiallahu ‘anhu,

أَمَا إِنَّهُ لَا حَظَّ فِي الْإِسْلَامِ لِأَحَدٍ تَرَكَ الصَّلَاةَ

“Tidak ada bagian dari Islam pada seseorang yang meninggalkan shalat.”

Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu juga mengatakan hal senada,

مَنْ لَمْ يُصَلِّ فَلَا دِينَ لَهُ

“Barangsiapa yang tidak shalat, maka tidak ada (bagian) agama padanya.”

Kaum muslimin tidak berbeda pendapat tentang seseorang yang meninggalkan shalat wajib secara sengaja telah mengerjakan dosa yang paling besar. Bahkan dosa besar yang paling besar. Dosanya di sisi Allah lebih besar dibanding seseorang yang membunuh, merampok, berzina, mencuri, dan meminum khamr. Siapa saja yang dengan sengaja meninggalkan shalat maka Ia telah menempatkan dirinya untuk diadzab dan terkena murka Allah di dunia dan akhirat.

Sampai-sampai penduduk neraka ketika ditanya:

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ (42) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ (43)

“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.” [Quran Al-Mudatsir: 42-43].

Jawaban pertama mereka ketika ditanya apa yang menyebabkan masuk neraka adalah karena meninggalkan shalat. Mereka tidak memulai jawaban dengan kesalahan-kesalahan lainnya. Kemudian, di ayat berikutnya, baru mereka mengatakan,

وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ (44) وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ (45) وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ (46) حَتَّىٰ أَتَانَا الْيَقِينُ (47)

“dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”. [Quran Al-Mudatsir: 44-47].

Pasti mereka akan mendapatkan hukuman di akhirat. Mereka ingin bersujud kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala akan tetapi mereka tak bisa melakukannya. Hal itu sebagai hukuman atas perbuatan mereka yang meninggalkan sujud kepada-Nya bersama orang-orang yang sujud sewaktu di dunia. Allah Ta’ala berfirman,

يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ وَقَدْ كَانُوا يُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ وَهُمْ سَالِمُونَ

“Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa. (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera.” [Quran Al-Qalam: 42-43].

Selayaknya kita bersegera dalam menyambut seruan Allah saat berada di dunia. Jadilah hamba-Nya yang shalat, rukuk, dan sujud kepada-Nya. Laksanakanlah perintahnya karena berharap surga-Nya. Allah berfirman:

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” [Quran Al-Baqarah: 43].

Seandainya seseorang meninggalkan salah satu shalat, seperti meninggalkan shalat ashar, maka dia telah rugi dengan kerugian yang besar. Dia telah melakukan perbuatan dosa yang besar.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا تَتْرُكَنَّ صَلَاةً مَكْتُوبَةً مُتَعَمِّدًا؛ فَإِنَّ مَنْ تَرَكَ صَلَاةً مَكْتُوبَةً مُتَعَمِّدًا فَقَدْ بَرِئَتْ مِنْهُ ذِمَّةُ اللهِ

“Janganlah meninggalkan shalat wajib secara sengaja. Sesungguhnya barangsiapa yang meninggalkan shalat wajib dengan sengaja, terlepaslah ia dari perlindungan Allah.” [HR. Ahmad].

Sesungguhnya shalat adalah kewajiban yang di dalamnya paling banyak bacaan Alquran. Dan shalat juga merupakan tali Islam yang terakhir. Karena itu, jangan sampai kita meremehkannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَتُنْقَضَنَّ عُرَى الْإِسْلَامِ عُرْوَةً عُرْوَةً، فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِي تَلِيهَا، وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضًا الْحُكْمُ، وَآخِرُهُنَّ الصَّلَاةُ

“Sesungguhnya tali Islam akan terlepas seutas demi seutas, ketika terlepas satu ikatan, maka umat manusia berpegang pada tali berikutnya. Perkara yang pertama kali terlepas adalah hukum dan yang paling akhir adalah shalat.” [HR. Ahmad dan selainnya].

Kalau tali terakhir saja sudah terlepas dari kita, bagian mana lagi dari agama ini yang ada pada kita?

Maka jangan mengakhirkan shalat secara sengaja, karena meremehkan atau malas, bahkan dikerjakan sampai keluar dari waktunya. Jangan sampai kita lakukan hal ini, walaupun hanya satu shalat. Allah Ta’ala memperingatkan peringatan keras bagi mereka yang melakukan demikian. Allah Ta’ala berfirman,

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” [Quran Al-Ma’un: 4-5].

Shalat fardhu dilaksanakan dengan cara berjamaah di mesjid, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla:

فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ

“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.” [Quran Nur: 36-37].

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَثْقَلُ الصَّلَاةِ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا، وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ الْمُؤَذِّنَ فَيُؤَذِّنَ، ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا يُصَلِّي بِالنَّاسِ، ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزُمُ الْحَطَبِ إِلَى قَوْمٍ يَتَخَلَّفُونَ عَنِ الصَّلَاةِ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ

“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Shubuh. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada dalam kedua shalat tersebut tentu mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak. Sungguh aku bertekad untuk menyuruh orang melaksanakan shalat. Lalu shalat ditegakkan dan aku suruh ada yang mengimami orang-orang kala itu. Aku sendiri akan pergi bersama beberapa orang untuk membawa seikat kayu untuk membakar rumah orang yang tidak menghadiri shalat Jamaah.” [HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651, dari Abu Hurairah].

Yang tak kalah penting adalah mengerjakan shalat sunnah rawatib, perbanyaklah melakukan shalat sunnat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

” إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ ” .

“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”

Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.” [HR. Abu Daud no. 864, Ahmad 2: 425, Hakim 1: 262, Baihaqi, 2: 386. Al Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih dan tidak dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim, penilaian shahih ini disepakati oleh Adz Dzahabi].

Demikianlah, kita memohon kepada Allah agar menolong kita dalam mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya, dan beribadah dengan baik kepada-Nya.[]

 

rumahhufazh.or.id

______________________________________________________________

Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.

LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.

Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,

BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq

Konfirmasi ke 08961324556.

Print Friendly, PDF & Email
rumahhufazh.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.