sungguh membuah hati cukup sedih jika mendengar berita wafatnya ulama.
Terlebih ulama tersebut adalah ulama ahlus sunnah wal jamaah yang sangat giat, belajar, berdakwah dan memberikan pencerahan yang banyak kepada manusia.

Ayyub rahimahullah pernah berkata,

“Sesungguhnya aku diberitakan mengenai wafatnya seorang ahlus sunnah, seakan-akan aku kehilangan sebagian anggota tubuhku”. [ Hilyah Al-Auliya 3/9]

Dengan wafatnya ulama, berarti Allah telah mulai mengangkat ilmu dari manusia

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menggangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah menanggkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan.“
[HR. BUKHARI]

An-Nawawi rahimahullah menjelaskan:

“Hadits ini menjelaskan bahwa maksud diangkatnya ilmu yaitu sebagaimana pada hadits-hadits sebelumnya secara mutlak. Bukanlah menghapuskannya dari dada para penghapalnya, akan tetapi maknanya adalah….

wafatnya para pemilik ilmu tersebut.

Manusia kemudian menjadikan orang-orang bodoh untuk memutuskan hukum sesuatu dengan kebodohan mereka. Akhirnya mereka pun sesat dan menyesatkan orang lain”.
[Syarh Nawawi lishahih Muslim 16/223-224]

Para ulama pasti akan Allah wafatkan karena setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian.
Hendaknya kita terus semangat mempelajari ilmu dan mengamalkannya.

Shahabat Abdullah bin Mas’ud radhiallahu berkata:

“Wajib atas kalian untuk menuntut ilmu,

sebelum ilmu tersebut diangkat/dihilangkan.

Hilangnya ilmu adalah dengan wafatnya para periwayatnya/ulama.

Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh orang-orang yang terbunuh di jalan Allah sebagai syuhada

mereka sangat menginginkan agar Allah membangkitkan mereka dengan kedudukan seperti kedudukannya para ulama

karena mereka melihat begitu besarnya kemuliaan para ulama.

Sungguh tidak ada seorang pun yang dilahirkan dalam keadaan sudah berilmu.

Ilmu itu tidak lain didapat dengan cara belajar .”
[Al-’Imu Ibnu Qayyim, hal. 94]

✏ Mari kita semakin semangat menuntut ilmu, menyebarkan dan mengamalkannya, karena hilangnya ilmu agama merupakan tanda-tanda akhir zaman dan dekatnya zaman fitnah.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Zaman saling berdekatan, ilmu dihilangkan, berbagai fitnah bermunculan, kebakhilan dilemparkan (ke dalam hati), dan pembunuhan semakin banyak.“
[HR. MUSLIM]

Termasuk tanda kiamat yang sudah cukup dekat adalah diangkatnya ilmu dan kebodohan yang merajalela.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Termasuk tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu dan tetapnya kebodohan.“
[HR. BUKHARI]

Allah Ta’ala berfirman :

ﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺨْﺸَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻩِ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀُ ۗ

“Hanyalah yang memiliki khasy-yah (takut) kepada Allah dari kalangan hamba-hamba-Nya adalah para ‘ulama.” [Fathir : 28]

Print Friendly, PDF & Email
rumahhufazh.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.