Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Yunahar Ilyas menegaskan bahwa survei masjid radikal P3M tidak perlu disikapi serius. Menurutnya, perlu adanya survei tandingan untuk membantah argumen tersebut.
“Kalau survei bisa saja dijawab dengan survei yang lain. Jadi tidak usah didiskusikan, karena lembaga survei itu punya kriteria,” katanya kepada Kiblat.net di Gedung MUI Pusat, Jakarta pada Selasa (10/07/2018).
Ia mengatakan bahwa jika ada survei bantahan, bisa saja hasilnya bertolak belakang dengan hasil P3M. Langkah demikian dinilai lebih bijak dan perlu dilakukan oleh umat Islam saat ini.
“Misalkan dia mengsurvei masjid-masjid di DKI hasilnya begini karena dia punya keriteria sendiri. Ya silahkan saja pakai lembaga survei yang lain buat survei yang sama tapi dengan keriteria yang berbeda, hasilnya mungkin hasilnya berbeda sama sekali,” tuturnya.
Pria asal Bukittinggi itu lantas menjelaskan, dengan adanya survei tandingan tersebut justru menunjukan bahwa umat Islam mampu menemukan hasil yang independen. Dengan demikian, lembaga-lembaga survei yang memiliki kepentingan tertentu dapat tertandingi.
“Jadi silahkan ditandingi dengan survei juga makanya umat Islam harus rajin-ranjin mensurvei jangan dikendalikan oleh lembaga-lembaga survei yang punya kepentingan,” tutupnya.
sumber :kiblat