Segala puji milik Allah Ta’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada Nabiyyina Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Di antara bentuk keimanan adalah berpegang pada prinsip wala’ dan bara’, yang merupakan salah satu prinsip akidah dalam agama kita. Prinsip bara’ berarti berlepas diri dari ahli kitab, orang musyrik dan orang kafir. Prinsip wala’ mengajarkan pula untuk mencintai muslim lainnya dan berpegang dengan ajaran Islam.
Sedangkan saat ini prinsip ini sudah mulai lepas. Contohnya, kaum muslimin tak punya lagi jati diri yang menunjukkan eksistensinya sebagai seorang muslim. Tidak mau berbangga dengan berkata, “Saya itu MUSLIM.” Lihat saja gaya muslim, mau sama dengan orang kafir. Lihat saja perayaan muslim, ingin sama dengan orang kafir, bahkan ingin merayakan perayaan orang kafir.
Dalam istilah para ulama ada yang disebut dengan tasyabbuh. Tasyabbuh itu dilarang, artinya kaum muslimin dilarang menyerupai non-muslim pada perkara yang merupakan ciri khas mereka.
Contoh sederhana dalam masalah penampilan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak untuk tidak menyerupai non-muslim.
Dalam hadits disebutkan,
جُزُّوا الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ
“Pendekkanlah kumis dan biarkanlah (perihalah) jenggot dan selisilah Majusi.” (HR. Muslim, no. 260).
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ ، وَفِّرُوا اللِّحَى ، وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ
“Selisilah orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis.” (HR. Bukhari, no. 5892 dan Muslim, no. 259)
Lihat maksud hadits dan para ulama, kenapa sampai jenggot dilarang dicukur karena bertujuan untuk menyelisihi orang musyrik dan Majusi.
Maksud penting dari larangan mencukur jenggot adalah agar tidak melakukan tasyabbuh dengan non-muslim. Hal ini akan semakin dipertegas dalam hadits-hadits larangan tasyabbuh berikut ini.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad, 2: 50; Abu Daud, no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘, 1: 269 mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid -antara hasan dan shahih-. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا
“Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami” (HR. Tirmidzi no. 2695. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Sesungguhnya tasyabbuh (meniru gaya) orang kafir secara lahiriyah mewariskan kecintaan dan kesetiaan dalam batin. (Iqtidh0’ Ash-Shiroth Al-Mustaqim, 1: 549).
Contoh tasyabbuh yang ada di tengah-tengah kaum muslimin saat ini:
- Merayakan ulang tahun.
- Merayakan tahun baru, menunggu pergantian malam 1 Januari.
- Ikut-ikutan memakai jersey atau kaos bola yang berlambang salib.
- Memakai topi sinterklas ketika natal.
- Membunyikan terompet saat tahun baru.
- Meninggalkan shalat lima waktu.
Contoh tentang menyembunyikan terompet ada larangan dalam hadits berikut ini.
Dari Abu ‘Umair bin Anas dari bibinya yang termasuk shahabiyah Anshar,
“Nabi memikirkan bagaimana cara mengumpulkan orang untuk shalat berjamaah. Ada beberapa orang yang memberikan usulan. Yang pertama mengatakan, ‘Kibarkanlah bendera ketika waktu shalat tiba. Jika orang-orang melihat ada bendera yang berkibar maka mereka akan saling memberi tahukan tibanya waktu shalat’. Namun Nabi tidak menyetujuinya. Orang kedua mengusulkan agar memakai terompet. Nabi pun tidak setuju, lantas beliau bersabda,
هُوَ مِنْ أَمْرِ الْيَهُودِ
‘Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi.’ Orang ketiga mengusulkan agar memakai lonceng. Nabi berkomentar,
هُوَ مِنْ أَمْرِ النَّصَارَى
‘Itu adalah perilaku Nasrani.’ Setelah kejadian tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi pun pulang.” (HR. Abu Daud, no. 498. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Contoh lagi tasyabbuh adalah meninggalkan shalat karena dalam hadits disebutkan,
الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani)
Seharusnya seorang muslim itu bangga dengan keislamannya, bukan malah bangga dengan syi’ar agama lain.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْإِسْلَامَ يَعْلُو وَلَا يُعْلَى عَلَيْهِ
“Islam itu tinggi dan tidaklah direndahkan.” (HR. Al Baihaqi dan Ad Daruquthni, hasan).
Namun benarlah umat Islam saat ini sudah mulai kehilangan jati diri. Lebih bangga pada budaya non-muslim.
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim, no. 2669).
Semoga Allah meneguhkan kita di atas ajaran yang benar, menjaga iman kita, menjauhkan kita dari tasyabbuh dengan non-muslim dan mematikan kita dalam keadaan Islam, dalam keadaan husnul khatimah..Aamiin[]
rumahhufazh.or.id
______________________________________________________________
Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.
LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.
Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,
BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq
Konfirmasi ke 08961324556.