Banyak sekali kabar hoax yang tersebar, baik terkait pilpres seperti kabar 7 kontainer yang telah tercoblos atau kabar lainya yang bernilai hoax dan masyarakat mudah mempercayainya tanpa kroscek akan kebenaran berita tersebut.
Bagaimana agar kita terhindar dari hoax?
1. Tidak Langsung menyebar berita setiap kita mendapatkan sebuah berita.
Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tegas mengatakan,
كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
“Cukuplah seseorang dikatakan sebagai pendusta apabila dia mengatakan semua yang didengar.” (HR. Muslim no.7)
2. Pertimbangkan akan manfaat dari berita yang kita dengar, apakah ada manfaatnya atau malah menimbulkan sebuah kemudhorotan?
karena kita harus pertimbangkan mashlahat akan sebuah berita, jika tersebar nya berita tersebut melalui mulut kita tidak memiliki manfaat apa apa atau bahkan berdampak buruk, maka tidak perlu kita sebar, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 74)
3. Tatsabut atau kroscek akan kebenaran berita.
memastikan kebenaran sebuah berita dari sumbernya adalah sebuah keharusan yang kita lakukan, karena setiap apa yang kita perbuat, dari pendengaran, ucapan dan penglihatan akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak, bukankah Allah ta’ala berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6].
dari ayat diatas, allah perintahkan hamba-hambanya agar senantiasa memastikan kabar berita benar atau dusta.
itulah tiga hal yang haruskita lakukan ketika mendengar sebuah berita, sehingga kita tidak termasuk kedalam orang-orang yang ikut menyebarkan berita hoax terlebih hoax yang mengandung fitnah yang keji dan adu domba.
namun kita juga tidak seharusnya bermudah-mudahan menuduh seseorang selalu menyebar hoax, hanya karena sebuah kesalahan yang ia lakukan, kemudian kita hukumi ia ahli/raja hoax.
karena bisa jadi ia salah dalam menyampaikan berita dan kesalahan itu tidak disengaja serta ia tidak mengulanginya lagi dan bertaubat, bedakan antara orang yang sengaja menyebarkan berita hoax dengan orang yang tertipu berita hoax.
umar rudini/rumahhufazh.or.id