rumahhufazh.or.id (Jakarta) – Islam memiliki sejarah panjang di Aotearoa, Tanah Berawan Putih Panjang, sebutan untuk Selandia Baru. Di negara tersebut, Islam kali pertama hadir pada 1850.

Dilansir dari Republika.com (5/11/2017), kedatangan Islam dibawa oleh keluarga India yang menetap di Cashmere, Christchurch. Selanjutnya, pada awal 1900-an, tiga keluarga Gujarat muslim juga datang dari India.

Menurut Abdullah Drury dalam Mostly Harmless, Waikato Islamic Studies, sejak itulah imigrasi besar-besaran muslim dimulai dengan kedatangan pekerja Fiji India pada 1970-an.

Pada awal 1990-an, imigran muslim Selandia diisi oleh pengungsi dari berbagai negara yang dilanda perang seperti Somalia, Bosnia, Afghanistan, Kosovo, dan Irak. Ada juga sejumlah besar umat Islam dari Iran yang tinggal di Selandia Baru.

Pada 1951, perahu pengungsi SS Goya membawa lebih dari 60 orang Islam dari Eropa Timur, termasuk Mazhar Krasniqi yang kemudian menjabat sebagai presiden dari Asosiasi Muslim Selandia Baru selama dua periode. Imigran India dan Eropa bekerja sama pada 1950-an untuk membeli rumah dan mengubahnya menjadi pusat Islam pada 1959.

Mayoritas muslim di Selandia Baru berada di kota-kota besar, seperti  Auckland, Hamilton, Wellington, dan Christchurch. Dalam beberapa tahun terakhir, masuknya siswa Melayu dari Malaysia dan Singapura telah meningkatkan proporsi muslim di beberapa pusat, terutama kota Universitas Dunedin.

Menurut sensus kependudukan pada 2013, populasi muslim di Selandia Baru sebanyak 46.149 jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 28 persen dari 36.072 dalam sensus 2006.

Terkonsentrasi di Auckland

Kota Auckland menjadi rumah nyaman bagi muslim Selandia Baru. Dari sekitar 50 ribu muslim negara penghasil domba tersebut, lebih dari setengahnya terkonsentrasi di Auckland.

Masjid-masjid tersebar di setiap penjuru, bahkan di layanan pubik, seperti bandara. Sekolah Islam dan pedagang makanan halal pun mudah ditemui. Terdapat pula surat kabar dan saluran televisi muslim.

Meski minoritas, jumlah muslim Selandia Baru mengalami perkembangan yang pesat. The New Zealand Herald mengabarkan, muslim hanya mengambil bagian demografi 0,001 persen total populasi pada 1986.

Namun, pada 2006 angka tersebut berubah mencapai 1,8 persen. “Islam adalah agama yang perkembangannya tercepat ketiga di Selandia Baru dan pertumbuhan di Auckland dua kali lebih cepat dibanding tempat lain di negara ini,” tulis surat kabar tersebut.

Dari total muslim Selandia baru, diperkirakan 63 persen tinggal di Auckland. Muslim di sana juga didominasi pemuda. Beberapa di antaranya merupakan imigran ataupun keturunan asing seperti Fiji, Pakistan, Afghanistan, Irak, Iran, Malaysia, dan Indonesia.[]

Oct/rumahhufazh.or.id

______________________________________________________________

Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.

LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.

Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,

BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq

Konfirmasi ke 08961324556.

Print Friendly, PDF & Email
rumahhufazh.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.