Dusta adalah sebuah hal yang rendah dan tak terpuji, namun meski demikian banyakdari kalangan muslimin yang masih suka berdusta atau bahykan dengan sengaja menebarkan kedustaan.
membuat kedustaan adalah sebuah perbuatan yang sangat dibenci Allah azza wa jalla, apalagi penyebar kedustaan dengan sengaja, penyebar kedustaan dengan sengaja dan tanpa disengaja tentu konsekwensi hukumnya berbeda, meski kedua-dua nya salah.
pemilu sekarang banyak sekali yang memproduksi kedustaan, baik disengaja maupun tidak, baik bertujuan agar menjatuhkan lawan ataupun karana salah informasi yang valid.
tahukah kita ancaman kedustaan dan berbuat dusta itu diancam dengan ancaman yang berat? baik pidana maupun hukum agama,
Hadits Samurah bin Jundub Radhyallahu anhu , yaitu hadits yang berisi tentang jenis ancaman hukum di akhirat bagi pendusta ialah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
رَأَيْتُ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي، قَالاَ: اَلَّذِى رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ، يَكْذِبُ بِالْكَذْبَةِ تُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغُ الآفَاقَ، فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. رواه البخاري
Aku melihat dua orang (Malaikat), keduanya berkata: “Orang yang engkau lihat disobek mulutnya hingga telinga, adalah seorang pendusta. Ia berdusta dengan kedustaan, dibawanya kedustaan itu berkeliling atas nama dirinya hingga mencapai ufuk, maka dibuatlah ia sebagai pendusta sampai hari kiamat”.[HR. Bukhâri].
ancaman bagi sang pendusta amatlah pedih, dirobeknya mulutnya pada hari kiamat, dan juga bagi siapa yang terbiasa berdusta maka ia akan menutupi kedustaanya dengan dusta dan dusta yang lainya.
maka sudah seyogyanya kita menahan lisan kita, agar kita tidak ikut menyebar luaskan kedustaan atau bahkan membuat sebuah kedustaan, terlebih dizaman mudahnya akses medsos dan bermudah share berita yang belum kejelasan akan kebenaranya.
umar rudini/rumahhufazh.or.id