Kita bersyukur kepada Allah yg telah menjadikan kita seorang pendidik, karena para Pendidik adalah makhluk yang dicintai oleh Alam Semesta.
Seorang pendidik (Guru/Ayah/Bunda) harus mentazkiyah diri sendiri terlebih dahulu, sebelum dia mentazkiyah orang lain.
Salah satu bentuk mentazkiyah diri para Pendidik adalah Keikhlasan dalam mendidik.
Sehebat apapun para Pendidik dalam bidang ilmu yang ia miliki, jika tidak ada keikhlasan dalam mendidik maka tidak berguna, ilmu yang ia miliki tidak berguna demikian ilmu trsebut tidak sampai kedalam hati anak.
Diantara bentuk tazkiyah diri yaitu hendaknya seorang pendidik harus terlebih dahulu mengamalkan ilmu yang ia sampaikan dan menjadi Tauladan yang baik kepada anak didik.
Pendidikan terbaik itu tidak sebatas dengan omongan, ceramah, akan tetapi yang lebih berbekas bagi anak-anak adalah Contoh yang baik dari para Pendidik (Qudwah), sebagaimana para ulama terdahulu mendidik murid-murid mereka dengan adab yang mereka pelajari secara langsung dari diri syaikh atau gurunya.
Sebagaimna kisah Imam Ahmad yang memiliki murid sebanyak 5000, di majelis Imam Ahmad 500 orang menulis pelajaran dari Imam Ahmad dan sisanya (sekitar 4500 murid) belajar Adab secara langsung kepada imam Ahmad. (Kisah ini disebutkan oleh Imam ibnu Muflih dalam kitab Adabul Syar’iyah)_
Murid itu lebih suka belajar dengan melihat dari pada mendengar, kekuatan mata untuk melihat sesuatu bagi anak itu lebih kuat dari pada kekuatan pendengran. Apa yang ia lihat itu lebih cepat masuk kedalam hati, dari pada yang dia dengar. sehingga dengan hal ini mereka sangat perlu contoh yang baik dari para Pendidik.
Seorang pendidik harus menjauhi dosa, karena dosa itu sangat mempengaruhi anak didik. Diantara pengaruh dosa kita kepada anak didik ialah, mereka tidak menerima nasehat kita, mereka memberontak kita, mereka mencaci maki kita, mengejek kita dll.
Seorang pendidik (Guru/Ayah/Bunda) harus selalu berhusnuzon kepada Allah Ta’ala hal ini sangatlah penting dalam pendidikan anak. Sehinga ketika seorang pendidik mendapati anak didiknya nakal maka harus husnuzon kepada Allah dan jgn melihat kenakalannya, karena kita tidak tahu ia nanti seperti apa.
Mungkin kelak ia akan menajdi anak yang bermanfaat, karna banyak orang-orang yang hebat yang dulunya ketika di pondok dia adalah anak yang nakal, atau siapa tahu justru dialah kelak yang akan menyelamatkan kita dari jurang neraka jahannam.
Lihatlah anak didik kita dengan Pencipta kita, yaitu dengan Berhusnuzon kepada Allah tujuanya Supaya kita tidak stress dengan kenakalan-kenakalan anak kita
Anak didik kita bukanlah robot, dan juga bukan hewan, anak didik kita adalah seorang Manusia, memiliki hati, ruh dan badan. Maka lakukanlah pendidikan kepada anak didik dengan pendidikan manusia bukan pendidikan robot atau hewan.
Konsep pendidikan hewan adalah dipaksa, lalu menjadi bisa dan terbiasa. Adapun konsep pendidikan Robot adalah diprogram dan dipencet langsung jalan.
Didiklah anak sholat dengan dorongan hati (bukan karna takut dengan peraturan yang ada, sehingga akan tumbuh fitrah keimanan dan akan sadar bahwa pentingnya sholat sehingga mereka anak-anak didik tidak akan telat datang ke masjid.
Seorang pendidik harus bisa merecovery anak-anak, cari sesuatu dari anak hal yang terpenting untuk diperbaiki setalah itu baru yang penting dan seterusnya.
Hendaknya para Pendidik bisa mengajak diskusi anak-anak dari hati ke hati, menurunkan ego didepan anak-anak, yaitu dengan meminta maaf kepada mereka jika kita telah melakukan kekeliruan atau kesalahan.[]
Wallaahu Ta’ala A’lam.
*diringkas dari kajian Ust. Abul Abbas Thobroni Hafizhahullah
.
Oct/rumahhufazh.or.id
______________________________________________________________
Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.
LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.
Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.
Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,
BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq
Konfirmasi ke 08961324556.