Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Dia juga Maha Bersyukur atas sedikit amalan hamba-Nya. Para hamba terkadang lalai dari-Nya, sementara Dia tidak pernah lalai memberi karunia kepada hamba-hamba-Nya.

Seorang hamba terkadang bersegara dalam berbuat maksiat, namun Allah tidak pernah bersegera untuk menghukum dan mengadzab mereka. Bahkan Dia mengajak para hamba-Nya kembali kepada-Nya. Bertaubat kepada-Nya. Lalu Dia mengampuni mereka semua. Melupakan kesalahan-kesalahan yang telah mereka perbuat.

Walaupun para hamba tersebut berbuat zhalim kepada-Nya dengan mengatakan,

الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاثَةٍ

“Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga.” (QS:Al-Maidah | Ayat: 73).

Mereka juga menyamakan Allah dengan makhluk-Nya,

إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ

“Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam.” (QS:Al-Maidah | Ayat: 72).

Dengan kezhaliman yang besar dan melampaui batas tersebut, namun Allah tetap kasih kepada mereka. Dia mengajak hamba-Nya bertaubat. Menyeru mereka dari jalan yang gelap menuju jalan penuh cahaya. Menyeru mereka dari ketergelinciran agar kembali ke jalan yang benar. Allah berfirman,

أَفَلا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS:Al-Maidah | Ayat: 74).

Nabi Shaleh ‘alaihissalam berkata kepada kaumnya,

قَالَ يَا قَوْمِ لِمَ تَسْتَعْجِلُونَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ ۖ لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dia berkata: “Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat”. (QS:An-Naml | Ayat: 46).

Demikian juga seruan Nabi Nuh ‘alaihissalam kepada kaumnya,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً* يُرْسِلْ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَاراً* وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَاراً

“maka aku katakan kepada mereka: ´Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS:Nuh | Ayat: 10-12).

Allah membimbing dan menganjurkan hamba-Nya agar beristighfar dan banyak bertaubat kepada-Nya. Selain dosa diampuni, maka mereka juga akan mendapatkan karunia yang banyak. Hujan akan diturunkan. Kemudian mengalirlah sungai-sungai. Tumbuhlah tumbuh-tumbuhan yang menjadi mata pencarian dan sumber makanan. Menjadi indahlah taman-taman.

Jika hujan terus turun dengan keteraturannya, maka taman-taman akan menjadi indah dan meneduhkan. Pohon-pohon kurma, anggur, zaitun, dan buah-buah lainnya yang kita kenal akan mengeluarkan hasil mereka. Demikian pula akan mengalirlah sungai-sungai. Lalu bisa dimanfaatkan oleh seluruh makhluk hidup termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan. Ini semua merupakan buah dari istighfar.

Lebih dari itu, Allah pun akan menjauhkan adzab bagi negeri yang orang-orang di dalamnya senantiasa memohon ampun, taubat, dan istighfar kepada-Nya,

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS:Al-Anfaal | Ayat: 33).

Istighfar meminta ampunan kepada Allah. Istighfar hendaknya ditujukan untuk semua dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar semisal kekufuran dan kesyirikan. Karena Allah berfirman,

قُلْ لِلَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ يَنتَهُوا يُغْفَرْ لَهُمْ مَا قَدْ سَلَفَ

Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu”. (QS:Al-Anfaal | Ayat: 38).

Jika mereka berhenti dari kekufuran dan kesyirikan yang mereka perbuat, dan berhenti pula dari memerangi Rasulullah dan para sahabatnya, maka sungguh Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu. Dosa-dosa kesyirikan dan dosa-dosa kekufuran serta seluruh kemaksiatan yang mereka lakukan akan diampuni.

Bagaimana lagi dengan seorang mukmin? Jika seorang kafir saja diampuni, bagaimana dengan seorang mukmin yang bertaubat kepada Allah. Tentu Allah akan mengampuni semua dosa dan kesalahan mereka.

Istighfar sangat dianjurkan dan kita butuhkan di setiap saat. Namun, memang ada waktu-waktu yang istimewa. Ada waktu-waktu yang lebih ditekankan agar kita memperbanyak istighfar di saat-saat tersebut. Allah berfirman kepada penduduk surga,

إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ* يعني في الدنيا كَانُوا قَلِيلاً مِنْ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ* وَبِالأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (QS:Adz-Dzaariyat | Ayat: 16-18).

Padahal mereka mengerjakan shalat malam, namun mereka tetap beristighfar, taubat kepada Allah. Mereka merasa banyak salah dan kekurangan. Demikianlah memang keadaan manusia, walaupun banyak melakukan ketaatan, mereka tetaplah orang-orang yang banyak kekurangannya dalam ketaatan. Karena itu mereka sangat dianjurkan untuk beristighfar dan taubat kepada Allah.

Demikianlah keadaan orang-orang shaleh dan orang-orang yang banyak mengerjakan kebaikan. Apalagi orang-orang yang memang banyak melakukan kesalahan. Tentu mereka lebih ditekankan lagi untuk segera bertaubat kepada Allah.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam setiap kali selesai dari mengerjakan shalat wajib, sebelum menoleh ke arah makmum, beliau mengucapkan istighfar dengan menghadap kiblat. Beliau mengucapkan, “Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah.” Dan Allah berfirman,

فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ

“maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya.” (QS:Fushshilat | Ayat: 6).

Orang-orang yang istiqomah sangat butuh akan istighfar. Karena mereka memiliki banyak kekurangan dalam menunaikan hak-hak Allah. Sekali lagi, tentu orang-orang yang suka bermaksiat dan berbuat dosa serta lalai dari Allah, lebih utama lagi untuk istighfar.

Wajib bagi kita semua untuk memperbanyak istighfar. Memohon kepada Allah agar mengampuni dosa-dosa kita. Menghapuskan seluruh kesalahan kita dan kelalailan kita. Kita adalah orang-orang yang banyak melakukan kekurangan. Begitulah keadaan kita. Kita tidak mensucikan diri di hadapan Allah. Kita tidak takjub dengan amalan kita.

Di sisi lain, kita tidak diperkenankan untuk berputus asa dari rahmat Allah. Jangan merasa dosa kita besar, sampai kita mengatakan, “dosa ini sudah tidak diampuni lagi”. Allah berfirman,

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS:Az-Zumar | Ayat: 53).

Seorang muslim mestinya senantiasa beristighfar dan tidak meninggalkannya walaupun setelah mengerjakan amalan ketaatan. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila selesai dari suatu majelisnya, beliau beristighfar kepada Allah. Dan beliau dalam sehari lebih dari 70x beritstighfar kepada Allah. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوْبُوا إِلَى اللهِ وَ اسْتَغْفِرُوْهُ فَإِنِّي أَتُوْبُ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ

“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan beristighfarlah kepada-Nya, sesunggunya aku bertaubat kepada-Nya dalam sehari seratus kali.” (HR Muslim).

Para sahabat menghitung Nabi mengucapkan istighfar dalam satu majelis sebanyak 100x. Dan beliau adalah utusan Allah. Kekasih dan orang yang paling dekat dengan Allah. Apakah orang selain beliau merasa lebih jauh dari dosa?

Karena itu, wajib bagi kita memperbanyak istighfar. Kita hitung dan hisab diri kita atas dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan. Kita istighfari setiap dosa yang kita perbuat. Allah berfirman,

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ* الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنْ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ* وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ* أُوْلَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (QS:Ali Imran | Ayat: 136).

Maka dari itu, sangat banyak sekali faidah dari istighfar. Wajar jika para nabi menjadikannya sebagai syiar. Mereka beristighfar memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. Karena mereka merasa banyak kekurangan. Orang-orang yang berdosa, hendaknya bertaubat dari dosa mereka. beristighfar atas kesalahan yang telah mereka lakukan. Memohon ampun karena tidak menunaikan hak-hak Allah sebagaimana mestinya.

Tidak seorang pun yang tidak butuh akan istighfar. Lakukan dan dawamkanlah. Bertaubatlah kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha penerima taubat.[]

Oct/rumahhufazh.or.id

______________________________________________________________

Ayo bantu program berantas buta huruf Al-Quran bersama LPI-RH. Enam puluh lima persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al-Quran.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan untuk membantu program kami.

LPI-RH melakukan penyaluran kepada lebih dari 20 penerima manfaat setiap bulannya, dengan penyaluran rata-rata 20 juta per bulan dan menghasilkan lebih dari 180 aktivitas pendidikan masyarakat per bulan.

Karena komitmen LPI-RH adalah mendorong SDM Pendidik dan Pendakwah membina masyarakat Islam. Kami peduli dan kami ajak Anda peduli.

Ayo donasi minimal Rp.100.000/bulan ke no.rekening,

BSM 70 9157 3525 a.n Yayasan Rumah Hufazh QQ Infaq

Konfirmasi ke 08961324556.

Print Friendly, PDF & Email
rumahhufazh.or.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.